SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Selasa, 26 September 2017

Dari Tugas Kuliah Menjadi Tugas Kerbersamaan Untuk Mencapai Kenikmatan Sex - AsliCeritaDewasa

Dari Tugas Kuliah Menjadi Tugas Kerbersamaan Untuk Mencapai Kenikmatan Sex - Asli Cerita Dewasa

Dari Tugas Kuliah Menjadi Tugas Kerbersamaan Untuk Mencapai Kenikmatan Sex

Cerita kisah ini bermula ketika aku ingin pulang ke kamar kost ku, aku mempunyai teman yang begitu hot seksi punya tubuh semok sebut saja ayam kampus (cabutan).Lega rasanya aku melihat pagar rumah kosku setelah terjebak dalam kemacetan jalan dari kampusku. Kulirik jam tanganku yg menunjukkan pukul 21.05 yg berarti aku telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam arus lalu-lintas Jakarta yg begitu mengerikan.


Setelah memarkir mobilku, bergegas aku menuju ke kamarku dan kemudian langsung menghempaskan tubuh penatku ke ranjang tanpa sempat lagi menutup pintu kamar.

Baru saja mataku tertutup, tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh ketukan pada pintu kamarku yg disertai dgn teriakan nyaring dari suara yg sudah sangat aku kenal.

“Ko, kamu baru pulang yah?” gelegar suara Viona memaksa mataku untuk menatap asal suara itu.

“iya, memangnya ada apa sih teriak-teriak?” jawabku sewot sambil mengucek mataku.

“Ini aku mau kenalin sepupu aku yg baru tiba dari Bandung” jawabnya sambil tangan kirinya menarik tangan seorang cewek masuk ke kamarku.

Kuperhatikan cewek yg disebut Viona sebagai sepupunya itu, sambil tersenyum aku menyodorkan tangan kananku kearahnya “Hai, namaku Doni”

“Sissy” jawabnya singkat sambil tersenyum kepadaku.

Sambil membalas senyumannya yg manis itu, mataku mendapati sesosok tubuh setinggi kira-kira 167 cm, walaupun dgn perawakan sedikit montok namun kulitnya yg putih bersih seakan menutupi bagian tersebut.

“Doni ini teman baik aku yg sering aku ceritain ke kamu” celetuk Viona kepada Sissy.

“Oh..”

“Nah, sekarang kan kamu berdua udah tau nama masing-masing, lain kali kalo ketemu kan bisa saling memanggil, aku mau mandi dulu yah, daag..” kata Viona sambil berjalan keluar dari kamarku.

Aku menanggapi perkataan Viona barusan dgn kembali tersenyum ke Sissy.

“Cantik juga sepupu Viona ini” pikirku dalam hati.

“Sissy ke Jakarta buat liburan yah?” tanyaku kepadanya.

“Iya, soalnya bosen di Bandung melulu” jawabnya.

“Loh, memangnya kamu nggak kuliah?”

“Nggak, sehabis SMA aku cuma bantu-bantu Papa aja, males sih kuliah.”

“Rencananya berapa lama di Jakarta?”

“Yah.. sekitar 2 minggu deh”

“Doni aku ke kamar Viona dulu yah, mau mandi juga ”

“Oke deh”

Sambil tersenyum lagi dia berjalan keluar dari kamarku. Aku memandang punggung Sissy yg berjalan pelan ke arah kamar Viona. Kutatap BH hitamnya yg terlihat jelas dari balik kaos putih ketat yg membaluti tubuhnya yg agak bongsor itu sambil membaygkan dadanya yg juga montok itu.

Setelah menutup pintu kamarku, kembali kurebahkan tubuhku ke ranjang dan hanya dalam sekejab saja aku sudah terlelap. Cerita Dewasa ABG Bandung

“Ko, bangun dong”

Aku membuka kembali mataku dan mendapatkan Viona yg sedang duduk di tepi ranjangku sambil menggoygkan lututku.

“Ada apa sih?” tanyaku dgn nada sewot setelah untuk kedua kalinya dibangunkan.

“Kok marah-marah sih, udah bagus aku bangunin. Liat udah jam berapa masih belom mandi!”

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

Aku menoleh ke arah jam dindingku sejenak.

“Jam 11, emang kenapa kalo aku belum mandi?”

“Kan kamu janji mau ngetikin tugas aku kemaren”

“Aduh Viona.. kan bisa besok..”

“Nggak bisa, kan kumpulnya besok pagi-pagi”

Aku bergegas bangun dan mengambil peralatan mandiku tanpa menghiraukan ocehan yg terus keluar dari mulut Viona.

“Ya udah, aku mandi dulu, kamu nyalain tuh komputer!”

Tulisan di layar komputerku sepertinya mulai kabur di mataku.

“Gila, udah jam 1, tugas sialan ini belum selesai juga” gerutuku dalam hati.

“Tok.. Tok.. Tok..” bunyi pintu kamarku diketok dari luar.

“Masuk!” teriakku tanpa menoleh ke arah sumber suara.

Terdengar suara pintu yg dibuka dan kemudian ditutup lagi dgn keras sehingga membuatku akhirnya menoleh juga. Kaget juga waktu kudapati ternyata yg masuk adalah Sissy.

“Eh maaf, tutupnya terlalu keras” sambil tersenyum malu dia membuka percakapan.

“Loh, kok belum tidur?” dgn heran aku memandangnya lagi.

“Iya nih, nggak tau kenapa nggak bisa tidur”

“Viona mana?” tanyaku lagi.

“Dari tadi udah tidur kok”

“Aku dengar dari dia katanya elo lagi buatin tugasnya yah?”

“Iya nih, tapi belum selesai, sedikit lagi sih”

“Emang ngetikin apaan sih?” sambil bertanya dia mendekatiku dan berdiri tepat disamping kursiku.

Aku tak menjawabnya karena menyadari tubuhnya yg dekat sekali dgn mukaku dan posisiku yg duduk di kursi membuat kepalaku berada tepat di samping dadanya.

dgn menolehkan kepalaku sedikit ke kiri, aku dapat melihat lengannya yg mulus karena dia hanya memakai baju tidur model tanpa lengan. Sewaktu dia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku dapat melihat pula sedikit bagian dari BHnya yg sekarang berwarna krem muda.

“Busyet.. kamu harum amat, pake parfum apa nih?”

“Bukan parfum, lotion aku kali”

“Lotion apaan, bikin terangsang nih” candaku.

“Body Shop White Musk, kok bikin terangsang sih?” tanyanya sambil tersenyum kecil.

“Iya nih beneran, terangsang aku nih jadinya”

“Masa sih? berarti sekarang udah terangsang dong”

Agak terkejut juga aku mendengar pertanyaan itu.

“Jangan-jangan dia lagi memancing aku nih..” pikirku dalam hati.

“Emangnya kamu nggak takut kalo aku terangsang sama elo?” tanyaku iseng.

“Nggak, memangnya kamu kalo terangsang sama aku juga berani ngapain?”

“Aku cium kamu ntar” kataku memberanikan diri.

Tanpa kusangka dia melangkah dari sebelah kiri ke arah depanku sehingga berada di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dgn meja komputerku.

“Beneran berani cium aku?” tanyanya dgn senyum nakal di bibirnya yg mungil.

“Wah kesempatan nih” pikirku lagi.

Aku bangkit berdiri dari dudukku sambil mendorong kursiku sedikit ke belakang sehingga kini aku berdiri persis di hadapannya.

Sambil mendekatkan mukaku ke wajahnya aku bertanya ” Bener nih nggak marah kalo aku cium?”
Dia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaanku.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Tanpa pikir panjang lagi aku segera mencium lembut bibirnya. Sissy memejamkan matanya ketika menerima ciumanku. Kumainkan ujung lidahku pelan kedalam mulutnya untuk mencari lidahnya yg segera bertaut dan saling memutar ketika bertemu. Sentuhan erotis yg kudapat membuat aku semakin bergairah dan langsung menghujani bibir lembut itu dgn lidahku.

Sambil terus menjajah bibirnya aku menuntun pelan Sissy ke ranjang. dgn mata masih terpejam dia menurut ketika kubaringkan di ranjangku. Erangan halus yg didesahkan olehnya membuatku semakin bernafsu dan segera saja lidahku berpindah tempat ke bagian leher dan turun ke area dadanya.

Setelah menanggalkan bajunya, kedua tanganku yg kususupkan ke punggungnya sibuk mencari kaitan BH-nya dan segera saja kulepas begitu aku temukan.

dgn satu tarikan saja terlepaslah penutup dadanya dan dua bukit putih mulus dgn pentil pink yg kecil segera terpampang indah didepanku. Kuremas pelan dua susunya yg besar namun sayg tidak begitu kenyal sehingga terkesan sedikit lembek.

Puting susunya yg mungil tak luput dari serangan lidahku. Setiap aku jilati puting mungil tersebut, Sissy mendesah pelan dan itu membuatku semakin terangsang saja.

Entah bagaimana kabar penisku yg sedari tadi telah tegak berdiri namun terjepit diantara celanaku dan selangkangannya.

Putingnya yg kecil memang sedikit menyusahkan buatku sewaktu menyedot bergantian dari toket kiri ke toket kanannya, namun desahan serta gerakan-gerakan tubuhnya yg menandakan dia juga terangsang membuatku tak tahan untuk segera bergerilya ke perutnya yg sedikit berlemak.

Namun ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba saja dia menahan tanganku.

“Jangan Doni!”

“Kenapa?”

“Jangan terlalu jauh..”

“Wah, masa berhenti setengah-setengah, nanggung nih..”

“Pokoknya nggak boleh” setengah berteriak Sissy bangkit dan duduk di ranjang.

Kulihat dua susunya bergantung dgn anggunnya di hadapanku.

“Kasihan ama ini nih, udah berdiri dari tadi, masa disuruh bobo lagi?” tanyaku sambil menunjuk ke arah penisku yg membusung menonjol dari balik celana pendekku.

Tanpa kusangka lagi, tiba-tiba saja Sissy meloroti celanaku plus celana dalamku sekalian.

Aku hanya diam ketika dia melakukan hal itu, pikirku mungkin saja dia berubah pikiran.

Tetapi ternyata dia kemudian menggenggam penisku dan dgn pelan mengocok penisku naik turun dgn irama yg teratur.

Aku menyandarkan tubuhku pada dinding kamar dan masih dgn posisi jongkok dihadapanku Sissy tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat.

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yg pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yg ikut bergoyg karena gerakan pemiliknya yg sedang menocok penisku bergantian dgn tangan kiri dan kanannya.

“Syy.. mau keluar nih..” lirih kataku sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan ini.

“Bentar, tahan dulu Ko..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya.

“Loh kok dilepas?” tanyaku kaget.

Tanpa menjawab pertanyaanku, Sissy mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dgn dua susunya yg besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yg dijepit oleh dua gunung kembar itu membuatku terkesiap menahan napas. Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yg terjepit diantara dua susunya yg kini ditahan dgn menggunakan kedua tangannya.

Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yg lebih besar daripada kocokan dgn tangannya tadi.

“Enak nggak Ko?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku.

“Gila.. enak banget Sayg.. terus kocok yg kencang..”

Tanganku yg masih bebas kugerakkan kearah pahanya yg mulus. Sesekali memutar arah ke bagian belakang untuk merasakan pantatnya yg lembut.

“Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya.

Kocokan serta jepitan susunya yg semakin keras semakin membuatku lupa daratan.

“Syy.. aku keluar..”

Tanpa bisa kutahan lagi semprotan lahar panasku yg kental segera menyembur keluar dan membasahi lehernya dan sebagian area dadanya. Seluruh tubuhku lemas seketika dan hanya bisa bersandar di dinding kamar.

Aku memandang nanar ke Sissy yg saat itu bangkit berdiri dan mencari tissue untuk membersihkan bekas spermaku. Ketika menemukan apa yg dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya.

“Kamu seneng nggak”

Aku mengangguk sambil membalas senyumannya.

“Jangan bilang siapa-siapa yah, apalagi sama Viona” katanya memperingatkanku sambil memakai kembali BH dan bajunya yg tadi kulempar entah kemana.

“Iyalah.. masa aku bilang-bilang, nanti kamu nggak mau lagi ngocokin aku”

Sissy kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjangnya dia pun beranjak menuju pintu.

“Aku bersih-bersih dulu yah, abis itu mau bobo” ujarnya sebelum membuka pintu.

“Thanks yah Syy.. besok kesini lagi yah” balasku sambil menatap pintu yg kemudian ditutup kembali oleh Sissy.

Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yg barusan berlalu, mimpi apa aku semalam bisa mendapat keberuntungan seperti ini. Tak sabar aku menunggu besok tiba, siapa tahu ternyata bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin saja suatu saat aku bisa merasakan kenikmatan dari lubang surga Sissy, yg pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku dulu.

 
 
IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia
 
IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Selasa, 19 September 2017

Gara-gara Kelakuan Binalku Membuat Tante Bella Menjadi Hamil - AsliCeritaDewasa

Gara-gara Kelakuan Binalku Membuat Tante Bella Menjadi Hamil - AsliCeritaDewasa.

Gara-gara Kelakuan Binalku Membuat Tante Bella Menjadi Hamil

Nama saya Bojach, atau biasa dipanggil Jach, tinggi badan 180 cm dengan kulit putih bersih, maklum peranakan atau istilahnya indo. Latar belakang keluarga saya adalah dari keluarga miskin, dimana saya sebagai anak sulung yang dapat dikatakan lain dari adik-adik saya.


Sebenarnya ayah saya asli orang Indonesia dan ibu juga, tapi dari cerita yang saya dapatkan dari kelurga, bahwa ibu saya pernah kerja di USA atau di Houston sebagai pembantu rumah tangga. Waktu itu ada pamilik yang tinggal di Huston memerlukan seorang pembantu untuk mengurusi anaknya.

Pendek cerita ibu saya sudah 2 tahun di Huston mendapat masalah, dimana dia pernah diperkosa sama orang Bule di sana, dan karena sudah trauma dengan kejadian yang menimpanya, maka dia minta pulang ke Indonesia.

Sesampainya di Indonesia dia langsung mendapatkan jodoh, yaitu ayah saya sekarang, dan ternyata ibu saya telah hamil dengan orang Bule yang pernah memperkosanya. Itulah pendek cerita mengenai latar belakang saya, kenapa saya jadi keturunan indo.

Okey sorry terlalu panjang pendahuluannya, kita langsung saja ke ceritanya. Kejadian ini bermula dimana saya memiliki pacar yang sangat cemburu dan sayang sama saya, maka saya dianjurkan mengontrak rumah di rumah tantenya yang tentunya berdekatan dengan rumahnya.


Saya bekerja di salah satu perusahaan Asing yang berkecimpung di Akuntan Public yang terkenal dan ternama, maka saya mendapatkan uang yang secukupnya untuk membiayai adik saya 5 orang yang sedang kuliah di Jakarta.

Dan untung saja 3 orang masuk PTN dan 2 orang masuk PTS, maka dengan mudah saya bayar uang semesterannya. Sedangkan saya sendiri hanya membutuhkan uang makan dan ongkos, dimana saya tinggal di kawasan Bogor yang terkenal dengan hujannya.

Setelah dua tahun saya mengontrak di rumah yang sampai sekarang juga masih saya tempati, terjadilah kejadian ini. Dimana waktu itu kelima adik saya pulang kampung karena liburan panjang ke Kalimantan, sedangkan saya yang kerja tidak dapat pulang kampung dengan mereka, maka tinggallah saya seorang diri di Jakarta.

Waktu itu tepat hari Sabtu, dimana Om Boyke atau suami Tante Bella ini biasanya kerja pada hari Sabtu, maklum dia adalah pegawai swasta dan sering juga ke lapangan dimana dia bekerja di perminyakan di lepas pantai. Jadi waktu itu Om Boyke ke lapangan dan tinggallah Tante Bella sendirian di rumah.

Tante Bella telah menikah, tetapi sudah lama tidak mendapatkan anak hampir sudah 8 tahun, dan hal itu menjadi pertanyaan siapa yang salah, Tante Bella apa Om Boyke. Okey waktu itu tepatnya malam Sabtu hujan di Bogor begitu derasnya yang dapat menggoda diri untuk bermalas-malas. Secara otomatis saya langsung masuk kamar tidur dan langsung tergeletak.

Tiba-tiba Tante Bella memanggil, “Jach.. Jach.. Jach.. tolong dong..!” Saya menyahut panggilannya, “Ada apaan Tante..?” “Ini lho.. rumah Tante bocor, tolong dong diperbaiki..!”

Lalu saya ambil inisiatif mencarikan plastik untuk dipakai sementara supaya hujannya tidak terlalu deras masuk rumah. 10 menitan saya mengerjakannya, setelah itu telah teratasi kebocoran rumah Tante Bella.Kemudian saya merapikan pakaian saya dan sambil duduk di kursi ruang makan.

Terus Tante Bella menawarkan saya minum kopi, “Nih.., biar hangat..!”

Karena saya basah kuyup semua waktu memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Saya jawab, “Okelah boleh juga, tapi saya ganti baju dulu ke rumah..” sambil saya melangkah ke rumah samping. Saya mengontrak rumah petak Tante Bella persis di samping rumahnya.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Tidak berapa lama saya kembali ke rumah Tante Bella dengan mengenakan celana pendek tanpa celana dalam. Sejenak saya terhenyak menyaksikan pemandangan di depan mata, rupanya disaat saya pergi mandi dan ganti baju tadi, Tante Bella juga rupanya mandi dan telah ganti baju tidur yang seksi dan sangat menggiurkan.

Tapi saya berusaha membuang pikiran kotor dari otak saya. Tante Bella menawarkan saya duduk sambil melangkah ke dapur mengambilkan kopi kesenangan saya. Selang beberapa lama, Tante Bella sudah kembali dengan secngkir kopi di tangannya.

Sewaktu Tante Bella meletakkan gelas ke meja persis di depan saya, tidak sengaja terlihat belahan buah dada yang begitu sangat menggiurkan, dan dapat merangsang saya seketika. Entah setan apa yang telah hinggap pada diri saya. Untuk menghindarkan yang tidak-tidak, maka dengan cepat saya berusaha secepat mungkin membuang jauh-jauh pikiran kotor yang sedang melanda diri saya.

Tante Bella memulai pembicaraan, “Giman Jach..? Udah hilang dinginnya, sorry ya kamu udah saya repotin beresin genteng Tante.”

“Ah.. nggak apa-apa lagi Tante, namanya juga tetangga, apalagi saya kan ngontrak di rumah Tante, dan kebetulan Om tidak ada jadi apa salahnya menolong orang yang memerlukan pertolongan kita.” kata saya mencoba memberikan penjelasan.

“Omong-omong Jach, adik-adik kamu pada kemana semua..? Biasanya kan udah pada pulag kuliah jam segini,” “Rupanya Tante Bella tidak tau ya, kan tadi siang khan udah pada berangkat ke Kalimantan berlibur 2 bulan di sana.” “Oh.. jadi kamu sendiri dong di rumah..?” “Iya Tante..” jawab saya dengan santai.

Terus saya tanya, “Tante juga sendiri ya..? Biasanya ada si Mbok.., dimana Tante?”

“Itu dia Jach, dia tadi sore minta pulang ke Bandung lihat cucunya baru lahir, jadi dia minta ijin 1 minggu. Kebetulan Om kamu tidak di rumah, jadi tidak terlalu repot. Saya kasih aja dia pulang ke rumah anaknya di Bandung.” jelasnya.

Saya lihat jam dinding menunjukkan sudah jam 23.00 wib malam, tapi rasa ngantuk belum juga ada. Saya lihat Tante Bella sudah mulai menguap, tapi saya tidak hiraukan karena kebetulan Film di televisi pada saat itu lagi seru, dan tumben-tumbennya malam Sabtu enak siarannya, biasanya juga tidak.

Tante Bella tidak kedengaran lagi suaranya, dan rupanya dia sudah ketiduran di sofa dengan kondisi pada saat itu dia tepat satu sofa dengan saya persis di samping saya. Sudah setengah jam lebih kurang Tante Bella ketiduran, waktu itu sudah menunjukkan pukul 23.35.

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

 “Aduh gimana ini, saya mau pulang tapi Tante Bella sedang ketiduran, mau pamitan gimana ya..?” kata saya dalam hati.

Tiba-tiba saya melihat pemandangan yang tidak pernah saya lihat. Dimana Tante Bella dengan posisi mengangkat kaki ke sofa sebelah dan agak selonjoran sedang ketiduran, dengan otomatis dasternya tersikap dan terlihat warna celananya yang krem dengan godaan yang ada di depan mata. Hal ini membuat iman saya sedikit goyang, tapi biar begitu saya tetap berusaha menenangkan pikiran saya.

Akhirnya, dari pada saya semakin lama disini semaking tidak terkendali, lebih baik saya bangunkan Tante Bella biar saya permisi pulang. Akhirnya saya beranikan diri untuk membangunkan Tante Bella untuk pulang. Dengan sedikit grogi saya pegang pundaknya.

“Tan.. Tan..”

Dengan bermalas-malas Tante Bella mulai terbangun. Karena saya dengan posisi duduk persis di sampingnya, otomatis Tante Bella menyandar ke bahu saya. Dengan perasaan yang sangat kikuk, tidak ada lagi yang dapat saya lakukan. Dengan usaha sekali lagi saya bangunkan Tante Bella.

“Tan.. Tan..”

Walaupun sudah dengan mengelus tangannya, Tante Bella bukannya bangun, bahkan sekarang tangannya tepat di atas paha saya.

“Aduh gimana ini..?” gumam saya dalam hati, “Gimana nantinya ini..?”

Entah setan apa yang telah hinggap, akhirnya tanpa disadari saya sudah berani membelai rambutnya dan mengelus bahunya. Belum puas dengan bahunya, dengan sedikit hati-hati saya elus badannya dari belakang dengan sedikit menyenggol buah dadanya.


Aduh.., adik saya langsung lancang depan. Dengan tegangan tinggi, nafsu sudah kepalang naik, dan dengan sedikit keberanian yang tinggi, saya dekatkan bibir saya ke bibirnya. Tercium sejenak bau harum mulutnya.

Pelan-pelan saya tempelkan dengan gemetaran bibir saya, tapi anehnya Tante Bella tidak bereaksi apa-apa, entah menolak atau menerima. Dengan sedikit keberanian lagi, saya julurkan lidah ke dalam mulutnya. Dengan sedikit mendesah, Tante Bella mengagetkan saya. Dia terbangun, tapi entah kenapa bukannya saya ketakutan malah keluar pujian.

“Tante Bella cantik udah ngantuk ya..? Mmuahh..!” saya kecup bibirnya dengan lembut. Tanpa saya sadari, saya sudah memegang buah dadanya pada ciuman ketiga.

Tante Bella membalas ciuman saya dengan lembut. Dia sudah pakar soal bagaimana cara ciuman yang nikmat, yaitu dengan merangkul leher saya dia menciumi langit-langit mulut saya. 10 menit kami saling berciuman, dan sekarang saya sudah mengelus-elus buah dadanya yang sekal.

“Ahk.. ahk..!” dengan sedikit tergesa-gesa Tante Bella sudah menarik celana saya yang tanpa celana dalam, dan dengan cepat dia menciumi kepala penis saya. “Ahkk.. ah..!” nikmatnya tidak tergambarkan, “Ahkk..!”

Saya pun tidak mau kalah, saya singkapkan dasternya yang tipis ke atas. Alangkah terkejutnya saya, rupanya Tante Bella sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di balik dasternya. Dengan agak agresif saya ciumi gunung vaginanya, terus mencari klistorisnya.

“Akh.. akh.. hus..!” desahnya.

Tante Bella sudah terangsang, terlihat dari vaginanya yang membasah. Saya harus membangkitkan nafsu saya lebih tinggi lagi. 30 menit sudah kami pemanasan, dan sekarang kami sudah berbugil ria tanpa sehelai benang pun yang lengket di badan kami.

Tanpa saya perintah, Tante Bella merenggangkan pahanya lebar-lebar, dan langsung saya ambil posisi berjongkok tepat dekat kemaluannya. Dengan sedikit gemetaran, saya arahkan batang kemaluan saya dengan mengelus-elus di bibir vaginanya.

“Akh.. huss.. ahk..!” sedikit demi sedikit sudah masuk kepala penis saya. “Akh.. akh..!” dengan sedikit dorongan, “Bless.. ss..!” masuk semuanya batang kejantanan saya.

Setelah saya diamkan semenit, secara langsung Tante Bella menggoyang-goyang pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Tanpa diperintah lagi, saya maju-mundurkan batang kemaluan saya.

“Akh.. uh.. terus Sayang.., kenapa tidak dari dulu kamu puasin Tante..? Akh.. blesset.. plup.. kcok.. ckock.. plup.. blesset.. akh.. aduh Tante mau keluar nih..!” “Tunggu Tante, saya juga udah mau datang..!”

Dengan sedikit hentakan, saya maju-mundurkan kembali batang kemaluan saya.

Sudah 15 menit kami saling berlomba ke bukit kenikmatan, kepala penis saya sudah mulai terasa gatal, dan Tante Bella teriak, “Akh..!” Bersamaan kami meledak, “Crot.. crot.. crot..!” begitu banyak mani saya muncrat di dalam kandungannya.

Badan saya langsung lemas, kami terkulai di karpet ruang tamu.

Tante Bella kemudian mengajak saya ke kamar tamu. Sesampainya disana Tante Bella langsung mengemut batang kemaluan saya, entah kenapa penis saya belum mati dari tegangnya sehabis mencapai klimaks tadi. Langsung Tante Bella mengakanginya, mengarahkan kepala penis saya ke bibir vaginanya.

“Akh.. huss..!” seperti kepedasan Tante Bella dengan liarnya menggoyang-goyangkan pinggulnya. “Blesset.. crup.. crup.. clup.. clopp..!” suara kemaluannya ketika dimasuki berulang-ulang dengan penis saya.

30 menit kami saling mengadu, entah sudah berapa kali Tante Bella orgasme. Tiba saatnya lahar panas mau keluar.

“Crot.., crot..!” meskipun sudah memuncratkan lahar panas, tidak lepas-lepasnya Tante Bella masih menggoyang pantatnya dengan teriakan kencang, “Akh..!”

Kemudian Tante tertidur di dada saya, kami menikmati sisa-sisa kenikmatan dengan batang kejantanan saya masih berada di dalam vaginanya dengan posisi miring karena pegal. Dengan posisi dia di atas, seakan-akan Tante Bella tidak mau melepaskan penis saya dari dalam vaginanya.

Begitulah malam itu kami habiskan sampai 3 kali bersetubuh. Jam 5 pagi saya ngumpat-umpat masuk ke rumah saya di sebelah, dan tertidur akibat kelelahan satu malam kerja berat. Begitulah kami melakukan hampir setiap malam sampai Om itu pulang dari kerjanya.

Dan sepulangnya adik saya dari Kalimantan, kami tidak dapat lagi dengan leluasa bercinta. Begitulah kami hanya melakukan satu kali. Dalam dua hari itu pun kami lakukan dengan menyelinap ke dapurnya. Kebetulan dapurnya yang ada jendela itu berketepatan dengan kamar mandi kami di rumah sebelahnya. 3 bulan kemudian Tante Bella hamil dan sangat senang. Semua keluarganya memestakan anak yang mereka tunggu-tunggu 8 1/2 tahun.

Tapi entah kenapa, Tante Bella tidak pernah mengatakan apa-apa mengenai kadungannya, dan kami masih melakukan kebutuhan kami.

 
 
IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia
 
IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Kamis, 07 September 2017

Tante Vivi Yang Sungguh Lihai Memainkan Perannya Dibawah - AsliCeritaDewasa

Tante Vivi Yang Sungguh Lihai Memainkan Perannya Dibawah - AsliCeritaDewasa.




Nama saya Dendy. Waktu itu saya masih sekolah di Yogyakarta. Hari itu saya sakit sehingga saya tidak bisa berangkat sekolah, setelah surat ijin saya titipkan ke teman terus saya pulang. Ketika sampai di rumah Papa dan Mama sudah pergi ke kantor dan Mama pesan supaya saya istirahat saja di rumah dan Mama sudah memanggil Tante Vivi untuk menjaga saya.

Tante Vivi waktu itu masih sekolah di sekolah perawat. Sehabis minum obat, mata saya terasa mengantuk. Ketika mau terlelap Tante Vivi mengetuk kamarku. Dia bilang, “Dod, sudah tidur?” Saya jawab dari dalam, “Belum, tante!” Tante Vivi bertanya,

“Kalau belum boleh tante masuk.” Terus saya bukakan pintu, waktu itu saya sempat kaget juga melihat Tante Vivi. Dia baru saja pulang dari aerobik, masih dengan pakaian senam dia masuk ke kamar. Melihat Tante Vivi dengan pakaian gitu merasa keder juga.

Payudaranya yang montok seperti tak kuasa pakaian senam itu menahannya. Kemudian dia duduk di samping. Dia bilang, “Dod, kamu mau saya ajari permainan nggak Dod?” Tanpa pikir panjang, saya jawab, “Mau tante, tapi permainan apa lha wong Dendy baru sakit gini kok!”

Tante Vivi berkata, “Namanya permainan kenikmatan, tapi mainnya harus di kamar mandi. Yuk” Sambil Tante Vivi menggandeng tanganku masuk ke kamar mandi saya. Saya sih mau-mau saja. Kemudian mulai dia melorotkan celana saya sambil berkata, “Wah, burungmu untuk anak SMP tergolong besar Dod.” Tante Vivi terkagum-kagum. Waktu itu saya cuma cengengesan saja, lha wong hati saya deg-degan sekali waktu itu.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Terus dia mulai membasahi kemaluan saya dengan air, kemudian dia beri shampo, terus digosok. Lama-lama saya merasa kemaluan saya semakin lama semakin keras. Setelah terasa kemudian dia melucuti pakaiannya satu demi satu. Ya, tuhan ternyata tubuhnya sintal banget.

Payudaranya yang montok, dengan pentil yang tegang, pantat yang berisi dan sintal kemudian vaginanya yang merah muda dengan rambut kemaluan yang lebat. Kemudian dia berjongkok, setelah itu dia mengulum penis saya, dadanya yang montok ikut bergoyang. Dada dan nafasku semakin memburu. Saya cuma bisa memejamkan mata, aduh nikmatnya yang namanya permainan seks.

Kemudian, saya nggak tahu tiba-tiba saja naluri saya bergerak. Tangan saya mulai meremas-remas dadanya, sementara tangan saya yang satu turun mencari liang vaginanya. Kemudian saya masukkkan jari saya, dia meritih, “Akhh, Dendy!” Saya semakin panas, saya kulum bibirnya yang ranum, saya nggak peduli lagi.

Setelah bibir, kemudian turun saya ciumi leher dan akhir saya kulum punting susunya. Dia semakin merintih, “Aakhh, Dendy terus Dod!” Saya nggak tahu berapa lama kami di kamar mandi, terus tahu-tahu dia sudah di atas saya. “Dendy sekarang tante kasih akhir permaianan yang manis, ya?” Dia meraih kemaluan saya yang sudah tegang sekali waktu itu.

Kemudian dimasukkan ke dalam vaginanya. Kami berdua sama-sama merintih, “Akhh! Lagi tante… lagi tanteee.” Terus dia mulai naik turun, sampai saya merasa ada yang meletus dari penis saya dan kami sama-sama lemas. Setelah itu kami mandi bersama-sama. Waktu mandi pun kami sempat mengulangi beberapa kali.

Setelah itu kami berdua sama-sama ketagihan. Kami bermain mulai dari kamar saya, pernah di sebuah hotel di kaliurang malah pernah cuma di dalam mobil. Rata-rata dalam satu minggu kami bisa 2-3 kali bermain dan pasti berakhir dengan kepuasan karena Tante Vivi pintar membuat variasi permainan sehingga kami tidak bosan.

Setelah Tante Vivi menikah saya jadi kesepian. Kadang kalau baru kepingin saya cuma bisa dengan pacar saya, Nanda. Untung kami sama-sama tegangan tinggi, tapi dari segi kepuasan saya kurang puas mungkin karena saya sudah jadi “Hiperseks” atau mungkin Tante Vivi yang begitu mahirnya sehingga bisa mengimbangi apa yang saya mau.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia