SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Rabu, 24 Januari 2018

Ternyata Punya Ku Bisa Membuat Tante Rani Ketagihan Ngesex - AsliCeritaDewasa.

Ternyata Punya Ku Bisa Membuat Tante Rani Ketagihan Ngesex - AsliCeritaDewasa.

Ternyata Punya Ku Bisa Membuat Tante Rani Ketagihan Ngesex.

Aku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di Bandung, dan sekarang sudah tingkat akhir. Untuk saat ini aku tidak mendapatkan mata kuliah lagi dan hanya mengerjakan skripsi saja. Oleh karena itu aku sering main ke tempat abangku di Jakarta.


Suatu hari aku ke Jakarta. Ketika aku sampai ke rumah kakakku, aku melihat ada tamu, rupanya ia adalah teman kuliah kakakku waktu dulu. Aku dikenalkan kakakku kepadanya. Rupanya ia sangat ramah kepadaku. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Firman. Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP.

Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku ditugaskan oleh Firman untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya. Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. Oleh karena itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.

Setelah 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Firman. Aku pun bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film. Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.

“Hallo, Oom Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum. “Eh, tolong dong bayarin bajaj… uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”

Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan bajaj yang cuma dua ribu rupiah.

Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Rina duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Dia memandang kepadaku dan tertawa geli.

“Ih! Oom Ryan! Begitu to, caranya..? Rina sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belon pernah liat.
Gugup aku menjawab, “Rina… kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin.”

“Aahhh, Oom Ryan. Jangan gitu, dong! Tuh liat… cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Rina di sekolah lebih serem.”

Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Rina justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun ke dapur membuat minum dan membiarkan Rina terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.

Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan… astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.

Setelah makanan siap, aku memanggil Rina. Dan.., sekali lagi astaga… jelas ia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.

Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.

“Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..?”

“Ah, gampang! Semut lagi push -up! Kan ada di tutup botol Fanta! Gantian… putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Rina mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.

“Yang bener… Rina pakai seragam sekolah, kepanasan di bajaj..!”

“Aahhh… Oom Ryan ngeledek..!”

Rina meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan… tersandung!

Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.

Nafas Rina makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.

“Uuuhh… mmmhhh…” Rina menggelinjang.

Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gairahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya. Aahhh..! Rina menelentang di sofa dengan tubuh hampir polos!

Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Rina yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Rina. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.

“Ehhh… mmmaaahhh..,” tangan Rina meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.

Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.

“Ooohh… aduuhhh..,” Rina mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.

Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Rina tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Rina.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

“Mmmhh… mmmhhh… ooohhhmmm..,” ketika Rina membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.

Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Rina dan aroma kemaluan Rina di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Rina, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang.

“Ohhmm, mam… masuk… hhh… masukin… Omm… hhh… ehekmm…”

Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Rina semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan Rina masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.

Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama-kelamaan mulutnya menceracau.

“Aduhhh… ssshhh… iya… terusshh… mmmhhh… aduhhh… enak… Oommm…”

Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Rina, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Rina sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Rina segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

Setelah tubuh Rina melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang kedua.

Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.

“Aduh, Oom… Rina lemes. Tapi enak banget.”

Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Rina yang masih amat kencang.
Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan… kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme,dan Rina… entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Rina kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.

Kembali ke rumah Firman, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Rina pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, dengan film yang kemarin. Ah! Merasakan caranya memberiku “blowjob”, aku tahu bahwa ia baru saja belajar dari VCD


 
 
ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

 
ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Selasa, 16 Januari 2018

Ngesex Dengan Wanita Misterius Yang Datang Dipernikahannku - AsliCeritaDewasa.

Ngesex Dengan Wanita Misterius Yang Datang Dipernikahannku - AsliCeritaDewasa.

Ngesex Dengan Wanita Misterius Yang Datang Dipernikahannku.

Kisah ini bermula dari pesta perkawinanku di tahun 1999. Sebut saja namaku Iwan, aku berumur 27 tahun ketika kisah ini terjadi. Aku menikah dengan pasanganku, sebut saja dia Anita, di sebuah hotel berbintang 5 di kota “Y” (nama kota kusamarkan).


Aku ingat ketika pesta berlangsung, undangan begitu banyak yang hadir, suasana begitu meriah. Suatu ketika tanpa sengaja mataku menangkap sesosok wanita yang sangat menarik. Wajahnya cantik, rambut disemir sedikit warna pirang sehingga kulitnya yang putih semakin kelihatan mencolok di antara undangan yang lain. Ditunjang dengan bentuk badan yang padat serta proposional dan dibalut pakaian yang seksi, mataku seakan tak bisa lepas darinya.

Tentu saja aku memperhatikannya secara diam-diam. Belakangan aku sadar bahwa dia datang bersama suaminya. Sesudah pesta berakhir aku mendapatkan kesempatan untuk melihatnya dari dekat ketika para undangan bersalaman dengan kami. Wajahnya memang cantik dengan senyum menawan dan tatapan matanya sangat menggoda. Daya tariknya yang dipancarkan dari wajahnya sangat kuat sehingga pikiranku melantur seketika.

Pukul 21.30 semua undangan sudah pulang, kami bersantai dengan saudara-saudara di kamar hotel sambil menceritakan pengalaman-pengalaman lucu di hari yang istimewa ini. Pukul 23.00 semua saudara-saudara pamit ke kamar masing-masing dan memberikan kami kesempatan untuk beristirahat. Sambil menunggu Anita membersihkan diri, aku membuka amplop sumbangan satu-persatu sampai suatu ketika aku memperhatikan ada sebuah kartu nama dengan catatan samar-samar di belakangnya, “Call me: 081-xx-xx”. Tentu saja kartu nama tersebut kusimpan secara khusus agar tidak terlihat oleh Anita. Setelah semua amplop sumbangan kukumpulkan, aku menyusul Anita yang sedang mandi dan kami pun mandi bersama.

Malam itu dan beberapa malam berikutnya kami habiskan dengan penuh gelora asmara. Kami bercinta dengan berbagai macam variasi, dengan tempat yang berbeda-beda, di sofa, kamar mandi, ruang tamu, dapur dan semua tempat yang memungkinkan di kamar hotel tersebut. Kami memang menginap di Honeymoon Suite yang menyediakan kamar tidur, ruang tamu, dapur dan ruang santai.

Dua minggu setelah pesta penikahan kami, aku baru teringat dengan kartu nama yang kuselipkan di dompetku. Dengan rasa penuh penasaran aku pun menghubungi nomor di balik kartu nama tersebut. Setelah beberapa kali nada panggil, panggilanku diterima. Aku mulai bicara, “Hallo, apakah saya berbicara dengan nona Sandra?”. Suara wanita di seberang sana menjawab dengan lembut, “Ya, saya sendiri. Siapa ini?” “Saya Iwan, saya yang menikah 2 minggu lalu dan saya mendapatkan kartu nama anda dengan catatan khusus di belakangnya,” godaku.

Sandra tertawa renyah dan tanpa terasa obrolan pun mengalir dengan lancar seolah kami sudah berteman lama. Dari obrolan di telepon selama hampir 30 menit aku pun mengetahui bahwa Sandra adalah wanita yang selalu kuperhatikan secara khusus waktu pesta dulu. Sandra merupakan seorang eksekutif yang bekerja di sebuah perusahaan asing di kota “S” dan dia baru berusia 25 tahun. Perusahaan tempatnya bekerja sering mengadakan promosi di kotaku, dan Sandralah yang ditugaskan untuk hal itu. Kami pun berjanji untuk saling menelepon dan bertemu jika Sandra ditugaskan di kotaku.

Seminggu setelah telepon pertamaku handphone-ku berbunyi. Sandra menelepon dan mengabarkan bahwa dia sedang berada di kotaku untuk 3 hari promosi. Sandra baru tiba di sebuah hotel dan akan mulai bekerja pukul 14.00 siang ini juga. Aku memberanikan diri untuk bertanya apakah aku bisa menemuinya sebelum jam 14.00.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Sandra berkata bahwa dia tidak keberatan dan ingin segera bertemu. Aku pun segera berangkat ke hotel tersebut dan menemui Sandra yang sudah menungguku di coffe shop hotel. Sandra mengenakan rok mini hitam dipadu dengan blazer sewarna serta kemeja warna putih tipis sehingga menampakkan bayang-bayang BH-nya yang berwarna hitam. Kami berbincang dengan akrab dan Sandra menawarkan untuk mengunjungi kamarnya di lantai 2 hotel tersebut.

Sampai di kamar Sandra melepaskan blazernya sehingga yang terlihat olehku adalah sosok tubuh wanita yang sangat menggiurkan. Sebagai gambaran Sandra tingginya 165 cm dengan berat seimbang. Badannya padat, dengan payudara 36B. Tanpa sadar hal itu membuat batang kemaluanku berdiri seketika. Kami duduk berdampingan di ranjang yang berukuran king size. Aku memberanikan diri untuk memegang tangannya dan mengambil kesempatan pertama untuk mencium pipinya untuk melihat reaksinya. Ternyata Sandra tidak menunjukkan reaksi menolak dan aku pun mulai berani.

Kami berciuman bibir dan aku terkejut karena secara agresif dia mengeluarkan kemampuannya dengan French Kiss. Kami saling memasukkan lidah kami ke mulut masing-masing dan tanganku mulai menjalar ke bagian tubuhnya yang menonjol. Aku meraba payudaranya perlahan-lahan. Diawali satu tangan dan disusul tangan satunya lagi. Sandra mulai mendesah, apalagi setelah tanganku menaikkan rok mininya dan meraba bagian luar kemaluannya.

Aku mulai melepaskan pakaiannya dan dengan perlahan mencopot BH hitamnya disusul dengan rok mininya sehingga yang telihat olehku sekarang adalah pemandangan yang sangat luar biasa. Kemolekan seorang wanita yang dianugerahi kulit putih bersih, payudara yang kencang dan montok dengan puting kemerahan.

Celana dalamnya warna hitam dengan bahan transparan sehingga terlihat samar bulu kemaluannya yang tipis rapi. Aku segera menjulurkan lidahku ke puting payudaranya, bergantian kanan dan kiri, bermain di seputar aerola-nya, membasahi putingnya yang kemerahan itu. Putingnya mengeras sehingga membuatku semakin bernafsu. Tanganku perlahan menurunkan celana dalamnya dan aku mengusap bibir kemaluannya yang sudah basah secara hati-hati karena takut menyakitinya.

Jari tengahku kutekan di tengah-tengah antara bibir kemaluannya sehingga sewaktu bergerak naik turun menyentuh klitorisnya. Dia menggelinjang nikmat dengan desahan panjang dan tangannya menarik dan mengacak-acak rambutku. Aku menurunkan lidahku dari puting payudaranya, perlahan menyusuri bagian perutnya, bermain sebentar di sekitar pusarnya sehingga membentuk garis basah seperti aliran sungai. Kedua tanganku bermain di payudaranya, memilin halus puting yang sudah sangat keras tersebut. Sekarang wajahku sudah menghadap kemaluannya yang ternyata bulunya sudah dicukur habis dengan hanya menyisakan sedikit saja di atas klitoris dan itupun dicukur halus. Bibirku menjelajahi bagian luar kemaluannya dan dengan lidahku aku berusaha menerobos di antara bibir kemaluannya. Sandra menggelinjang merasakan kenikmatan. Dengan jari-jari tanganku, aku membuka bibir kemaluannya dan aku pun membenamkan wajahku di sana.

Lidahku menjelajahi setiap milimeter bagian kemaluannya yang sudah basah. Aku memainkan bagian klitorisnya dengan lembut dengan ujung lidahku yang bergerak membentuk lingkaran. Jari tangan kananku kubasahi dengan air liurku dan kubiarkan bermain di lubang anusnya. Ketika Sandra merasakan orgasme menghampirinya, ia menarik-narik rambutku, mendesah nikmat “Aaahh..” aku pun memasukkan lidahku ke liang kemaluannya, membenamkan ke dalamnya, maju mundur teratur dan ujung hidungku menggosok klitorisnya setiap kali aku memaju mundurkan lidahku.

Jari tanganku kumasukkan sedikit ke lubang anusnya. Sampai suatu saat Sandra tidak mampu menahan arus orgasmenya, ia menjerit keras sambil menarik rambutku dan membenamkan wajahku lebih dalam lagi ke liang kemaluannya. “Aaahh, Iwann.. enakk, ahh..”

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Setelah arus orgasmenya mereda Sandra berbalik menindih tubuhku (tinggiku 177 cm dengan berat 75 kg), ia menciumi bibirku, memainkan lidahnya dalam mulutku sambil tangannya melucuti semua yang kukenakan. Lidahnya menyusuri bagian leherku, bermain di telingaku, turun ke puting susuku dan bergerak melingkar di bagian tersebut. Aku merasakan geli yang luar biasa yang membuat perutku serasa kejang. Tangannya memainkan batang kemaluanku yang berukuran 16 cm dengan kepala batang kemaluan berbentuk seperti jamur.

Dengan gerak yang sangat cepat ia menurunkan wajahnya dan memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya. Ia membuat gerakan naik turun dan tetap menggunakan lidahnya untuk memainkan batang kemaluanku. Kadang-kadang Sandra menghisap dengan keras kepala batang kemaluanku sambil melirikku untuk melihat reaksiku. Tatapan matanya sungguh seksi saat itu. Beberapa kali ia memasukkan semua kemaluanku ke dalam mulutnya sehingga aku bisa merasakan ujung kemaluanku seperti menekan tenggorokannya sementara lidahnya berputar-putar.

Aku hanya bisa mendesah nikmat dan tanganku menekan kepalanya untuk memainkan irama. Sandra mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan digantikan tangannya yang membuat gerakan naik turun di batang kemaluanku yang basah karena air liurnya sementara kedua kakiku diangkatnya sehingga membentuk huruf V dan ia pun memainkan lidahnya di sekitar lubang anusku. “Aaahh..” aku mendesah keras ketika lidahnya pertama kali menyentuh lubang anusku.

Aku belum pernah merasakan rasa nikmat dan geli seperti ini. Setelah itu ia kembali memainkan kemaluanku, lidahnya menjulur mengikuti batang kemaluanku, naik turun berirama, dan turun ke “telur”-ku yang dihisap pelan olehnya. Setelah beberapa saat kami pun berganti posisi, kali ini kami mencoba posisi 69 dengan Sandra di bagian bawahku. Aku membuka bibir kemaluannya dengan jari-jariku dan memainkan lidahku di klitorisnya. Sandra memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya dan membuat gerakan naik turun dengan cepat. Sampai suatu ketika ia mendadak menekan pinggulnya ke wajahku dengan kuat karena orgasmenya kembali. Basah wajahku karena cairan yang keluar dari kemaluannya tak kuhiraukan.

Aku pun mempercepat gerakanku karena kurasa spermaku sudah mendesak untuk dikeluarkan. “Aku hampir keluar.. ahh..” Sandra seperti tidak mendengarkanku dan tetap memaju-mundurkan mulutnya tambah cepat dan ketika aku mencapai puncaknya dia tetap tidak melepaskan kemaluanku dari mulutnya. “Aaahh, ahh, ahh..” aku mendesah panjang ketika spermaku keluar dan melesat ke dinding tenggorokannya. Sandra memundurkan mulutnya sampai batas kepala batang kemaluanku dan kepala kemaluanku dihisap kuat olehnya sehingga pipinya terlihat kempot, tangannya membuat gerakan mengocok batang kemaluanku. Aku menggelinjang merasakan geli dan nikmat yang sangat dahsyat.

Batang kemaluanku dihisap dan lidahnya membersihkan sisa-sisa sperma yang tertinggal di batang kemaluanku. Tak ada sedikitpun yang tersisa. Batang kemaluanku bersih mengkilat. Aku melihatnya tersenyum dan membuka mulutnya, memamerkan spermaku yang ada di mulutnya dan ia menelannya sambil menatapku lekat-lekat. Suatu pengalaman yang sangat hebat buatku karena aku belum mengalami pengalaman seperti ini dengan Anita istriku.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Kami berbaring berpelukan di ranjang hotel tersebut sambil menyalakan rokok. Sandra pun bercerita bahwa ia memang maniak dengan apa yang namanya SEKS. Hubungannya dengan suaminya baik-baik saja. Mereka sudah menikah 5 tahun tetapi belum mempunyai anak karena Sandra masih ingin mengejar karirnya, sedangkan suaminya selalu memaksanya untuk mempunyai anak.

Ia bercerita bahwa ia selalu merasa puas berhubungan seks dengan suaminya, hanya saja ia malu untuk berterus terang kepada suaminya bahwa ia sebenarnya ingin frekuensi berhubungan lebih banyak lagi karena takut kalau suaminya menganggapnya maniak. Ia juga bercerita bahwa ia sudah mengetahuiku sejak lama dan menyukaiku karena wajahku seperti mantan pacarnya ketika SMA dulu.

Dua batang rokok sudah habis, aku menggendongnya ke kamar mandi dan menyalakan shower. Kami saling menyabuni tubuh dan memainkan bagian vital masing-masing. Setelah tubuh kami bersih kami tidak segera mengeringkan badan tetapi Sandra berjongkok di depanku dan memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Ia memaju mundurkan kepalanya sambil tangannya mengocok batang kemaluanku. Aku hanya bisa bersandar ke dinding kamar mandi sambil menikmati hisapannya.

Karena batang kemaluanku sudah keras sekali, aku pun mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya ke meja wastafel di kamar mandi. Aku memainkan kepala kemaluanku di bibir kemaluannya, membuat gerakan melingkar perlahan sampai kurasakan kemaluannya basah. Aku memasukkan batang kemaluanku sampai bagian kepala kemaluanku dan memaju-mundurkan pantatku. Sandra yang sudah bernafsu mendesah-desah menyuruhku memasukkan semuanya.

Aku mendorong kemaluanku perlahan sampai kurasa sudah masuk seluruhnya dan aku menggerakan pantat maju-mundur makin lama makin cepat. Ketika kurasakan Sandra sudah mendekati puncaknya aku melambatkan gerakan pantatku dan membuat gerakan memutar sehingga batang kemaluanku tertanam lebih dalam di kemaluannya. Sandra menghisap puting susuku dengan kencang, aku memutar-mutar pinggulku lebih cepat sambil kulihat pantulan badan kami yang basah dari kaca di depanku.

Sandra mendesah keras, “Wann.. aku orgasmee.. ohh.. ahh.. ahh,” suaranya seperti tertahan karena ia menggigit bibirnya sendiri. Aku menurunkannya dari meja wastafel, membalikkan tubuhnya dan dengan cepat memasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Dengan posisi seperti ini, doggie style, aku menarik rambutnya, mengangkat kepalanya sehingga ia bisa melihat gerakan-gerakan kami melalui kaca di depannya. Jariku kumasukkan ke mulutnya, dihisap dan dibasahi dengan liurnya dan kemudian kumasukkan jari telunjukku ke lubang anusnya sambil tetap menggerakkan pantatku maju mundur.

Ketika orgasmenya datang lagi, jari telunjukku serasa diremas kencang oleh otot anusnya dan hal itu membuatku tidak tahan lagi. Orgasme kami datang bersamaan, ia menjerit kencang bersamaan dengan semprotan spermaku ke dalam rahimnya. Setelah kurasa batang kemaluanku mengecil dalam kemaluannya aku pun menarik keluar perlahan dan aku membalikkan badannya. Kami berciuman, bertukar liur melalui lidah kami yang liar dan ia berlulut di depanku dan memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. “Cleaning service,” kata Sandra sambil tertawa.

Kami mandi sekali lagi dan kali ini benar-benar sampai badan kami kering kembali. Aku pamit untuk pulang ke rumah karena ia harus mempersiapkan acaranya dan kami berjanji untuk bertemu lagi malam sehabis acaranya selesai. Sebenarnya lanjutan cerita ini masih panjang dan berliku. Apakah hubungan kami masih berlanjut? Apakah dari hubungan seks yang panas membara itu Sandra mengalami perubahan dalam tubuhnya? Aku akan meneruskan cerita ini jika para pembaca sekalian menyukainya. Saya tunggu komentar anda sekalian.

Saya mohon maaf apabila tulisan saya kurang teratur karena saya belum pernah menulis sama sekali. Saya menulis ini karena ingin menceritakan pengalaman saya kepada para pembaca sekalian. Terima kasih.

TAMAT


 

 

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Minggu, 07 Januari 2018

Mengandalkan Baby Oil Untuk Nge-Ngen Denagn Wanita Menopause. - AsliCeritaDewasa.

Mengandalkan Baby Oil Untuk Nge-Ngen Denagn Wanita Menopause. - AsliCeritaDewasa.

Mengandalkan Baby Oil Untuk Nge-Ngen Denagn Wanita Menopause. 

Sudah tak terhitung berapa kali aku dan Bu Suti melakukan hubungan layaknya suami istri. Sudah lebih dari satu tahun, kita bercumbu dan saling memberi kepuasan. Dari Bu Suti, aku tahu bahwa suaminya sudah lebih dari 2 tahun tidak bisa memberinya kepuasaan. Akibat dari suaminya yang sudah tua dan sering pulang sore dengan keadaan yang lelah setelah bekerja sebagai kuli.


Maka dari itu, diusianya yang sudah tua yang kini sudah 35 tahun ia masih begitu liar bersetubuh. Seringkali Bu Suti memintaku supaya setiap kali ngentot, ia ingin di atas (WOT) dulu. Aku tak pernah menolak walaupun dengan posisi itu ia sering kelelahan dan orgasme. Tapi perlahan dan tanpa paksaan aku setubuhi ia dalam posisi berbaring miring, kadang telentang, kadang tengkurap, dan kadang kalau Bu Suti masih kuat ada sisa-sisa tenaga bisa bervariasi sampai ke dogystyle.

Dan walaupun Bu Suti kelelahan ia selalu bersedia memberikan tubuhnya untuk aku nikmati sampai aku mencapai orgasme dan puas. Memang, aku kecewa karena setelah aku duduk di kelas 3 SMP hubungan ngentotku dengan Bu Suti menjadi sulit terealisasi. Sebab, sekolahku masuk pagi. Tak ayal, aku seringkali sakit kepala menahan birahi yang membuat pusing bukan kepalang.

Namun, pada suatu hari ketika aku sudah di caturwulan 3 (maklum dulu masih caturwulan bukan semester) yaitu caturwulan terakhir keluargaku mendapat jatah liburan ke Pangandaran. Aku menolak ikut dengan alasan mau ikut pelatihan untuk persiapan ujian dan banyak tugas yang mesti dipenuhi sebagai syarat kelulusan.

Akhirnya keluarga membolehkan aku tinggal di rumah. Aku pun menyarankan kepada ibuku, untuk urusan makan, biar Bu Suti yang menyiapkan untukku dan mengurusku selama keluarga berlibur. Ibuku setuju tanpa banyak bertanya ini itu. Sebab, nenekku yang biasa diandalkan jika keluarga bepergian kini ikut berlibur ke Pangandaran menggantikan jatahku.

Sungguh senang hatiku. Artinya aku punya kesempatan untuk ngentot lagi dengan Bu Suti. Hari jumat pukul 7 malam keluargaku berangkat. Sambil bersantai di kursi dan nonton televisi, aku membayangkan ngentot dengan Bu Suti lagi. Teringat kembali kenangan-kenangan ngentotku yang liar bersamanya. Sungguh menjadi kenangan yang indah.

Sekitar pukul setengah 8, Bu Suti masuk ke rumahku. Dag dig dug jantungku. Bingung memulainya tapi aku pun sudah kebelet ingin segera ngentot. “dek puji sama mama sudah dibuatkan makan malam?” tanyanya.

“belum, bu. Mama gak sempet masak soalnya sedari siang mama ribet ngurus perlengkapan dan barang yang akan dibawa berlibur untuk keluarga.” jawabku. “oh yaudah, biar ibu yang masakin buat kamu. Tadi sebelum berangkat mama ke rumah ibu memberikan uang untuk keperluan kamu selama mama berlibur.”ujarnya penuh perhatian.

“asik dimasakin Bu Suti. Bikin nasi goreng udang aja, bu. Itu di lemari es ada persediaan udang.” pintaku pada Bu Suti. “iya, boleh. Tapi tunggu bentar ya. Ibu mau ke rumah dulu ijin sama suami takut nyariin.” jawabnya sambil beranjak ke luar rumah ketika aku menganggukan kepala pertanda mengiayakan.

Sambil menunggu Bu Suti, aku bersantai kembali di kursi sambil tiduran. Aku masih bingung, bagaimana caranya memulai persetubuhan yang sudah lebih dari 9 bulan tidak aku lakukan bersama Bu Suti. Semakin berpikir, semakin sakit kepalaku. Padahal birahiku sudah tak dapat aku bendung lagi. Tanpa menunggu lama, Bu Suti telah kembali. Dalam keadaan bingung, aku hanya bengong ketika Bu Suti melintas dihadapanku menuju dapur. Antara birahi dan kebingungan memulai akhirnya aku beranikan diri beranjak dari kursi menuju dapur.

Tampak Bu Suti tengah menyiapkan bahan-bahan masakan. Akibat nafsu yang besar, tanpa banyak cakap aku peluk tubuh Bu Suti sambil mengesek-gesekan kontolku pada pantatnya yang bahenol. Sambil mencium dan menjilati lehernya, kedua telapak tanganku pun bergerilia pada kedua susunya yang kecil dan kendor. Susu 32B dengan puting sebesar kelingking itu selalu aku ingat.

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

“sssshhh dek, ibu udah gak bisa begituan. ibu udah menopause sssshhhhhh.” ucapnya sambil mendesah pelan tanpa menghindari tindakanku yang penuh nafsu. “emang kenapa kalau menopause?” tanyaku polos sambil terus bergerilya di tubuhnya karena memang tidak tahu dan baru mendengar kata asing tersebut.

“ibu udah gak menstruasi jadi memek ibu udah kering!” jawabnya sambil diselingi desah karena terbawa nafsu birahi. “oh itu, nanti pakai ludah aja, bu!” saranku sambil terus bergerilya. “gak bisa, ludah gampang kering. Memek ibu pasti perih kalau dimasukin kontol kamu” sergahnya masih disertai desahan pelan.

Dengan kecewa, aku beranjak pergi dari dapur. Aku tak bisa memaksa Bu Suti untuk melakukan persetubuhan. Karena aku tidak mau menyakitinya. Ketika aku hendak duduk, aku melihat ada baby oil di dalam perlengkapan mandi adikku. Rupanya ibu lupa membawanya. Dengan secepat kilat, aku ambil dan segera menuju dapur.

“bu, ada ini! Nah, kalau pakai ini pasti licin dan ibu gak akan merasa perih memeknya!” ucapku sambil menunjukan botol baby oil.

Bu Suti mengangguk menandakan bahwa ia setuju dengan inginku. Maka, aku segera menghampirinya dan kembali bergerilya ditubuh Bu Suti yang sedang sibuk mengiris bahan masakan. Sampai akhirnya Bu Suti terbawa bernafsu kembali. Dengan secepat kilat ia membalikan badan dan langsung menyosor bibirku sambil tangannya meremas rambut serta kepalaku. Aku tak tinggal diam, aku balas ciumannya sampai lidah kami saling hisap, saling jilat, saling lilit dan bertukaran air liur.

Sambil berciuman dan saling remas, aku tuntun tubuh Bu Suti menuju meja makan. Aku tarik kursi, aku dudukan ia. Terlihat mata Bu Suti begitu sayu karena terbakar nafsu birahi. Aku naikan daster hijau dengan belalahan dada rendah milik Bu Suti sampai ke perutnya.

Aku Turunkan perlahan celana dalam berwarna hitam yang ia kenakan. Tampak bulu hitam memeknya. Segera aku arahkan kepalaku untuk melakukan jilatan dan hisapan pada liang memeknya sampai ke klitorisnya. Aku kenyot-kenyot itilnya. Terdengar desahan dan erangan saat lidahku dengan lincah menari-nari pada memeknya.

“emmmmhhhh aaaahhhh ahhhhhhh ouuuuhhhhhh ssssshhhh.” desahnya membuat suasana menjadi semakin mesum. “bagaimana bu, masih enak?” tanyaku disela-sela kesibukan menjilat dan mengenyot-ngenyot memeknya. “aaaahhhhhhh ssshhhhh iiyyaaaa deeek eeeennaaakkk baangeeett!” jawabnya sambil meracau dengan erangan nikmat.

Aku terus lakukan aktivitas lidahku di memeknya. Terlihat ia semakin bernafsu, wajahnya memerah, dan matanya semakin mengecil sehingga terlihat warna putih matanya saja sambil tangannya meremas-remas susunya sendiri. Maka, aku bantu ia menelanjangi dirinya sampai tak ada sehelai benangpun melekat pada tubuhnya. Setelah telanjang bulat, aku jilat dan kenyot- kenyot kedua susu kecilnya dengan penuh nafsu. Ia tampak begitu menikmati ulahku. Perlahan kepalaku mulai terbenam kembali pada memeknya.

Aku jilat, aku hisap, aku kenyot liang memeknya sampai pada itilnya. Bu Suti tampak menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat. Rupanya, menopause membuat dinding memeknya menjadi semakin tebal dan memang kering memeknya. Beruntung, ludahku cukup banyak sehingga memeknya menjadi basah.

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

“oouuuuuhhhhhh ssshhhhhh deeekkk maaassssuuuukkkiiiiiiinnnn meeeemmmeeekkk uuddddaaaahhh gaaatttt eeeellll!” rintihnya disertai desahan penuh gairah.

Aku menuruti kemauannya, aku tak mau menyiksanya dengan ulahku. Maka aku lebarkan kakinya. Tapi Bu Suti menolak. Ia meminta untuk duduk di atasku. Maka setelah membaluri kontolku dengan baby oil cukup banyak, Bu Suti mulai menurunkan pantatnya dan membimbing kontolku supaya bisa masuk ke dalam memeknya. Dengan perlahan dan hati-hati akhirnya kontolku terbenam dalam di memeknya.

Bu Suti terdiam sejenak supaya kontolku bisa menyesuaikan diri dengan memeknya. Ketika kontolku sudah bisa beradaptasi, Bu Suti mulai menggoyang memutar serta menaik turunkan pantatnya. Terasa nikmat, kontolku bagai ada yang mengurut-urut. Membuat kami saling mendesah, mengerang, dan melenguh akibat nikmat yang tak terhingga.

“ooooouuuuuhhhh aaaaaahhhhh aaaahhhhh sssssshhhhh eeeeemmmmhhhh.” desahnya sambil terus menggoyang dan menaik turunkan pantatnya pada pangkuanku.

Tangan kananku, aku gunakan untuk memilin puting dan meremas-remas susunya secara bergantian. Sedang tangan kiriku yang sudah aku beri baby oil aku arahkan ke liang duburnya. Bu Suti tidak menolak ketika jari tangan kiriku menjamah liang duburnya.

“eeeeeemmmmhhhh deeeekkkk ssssshhhhhh eeeennnaaaakkkk aaaaahhhhhhh.” desahnya merasakan sensasi dari kontol dan jari tengahku pada memek dan duburnya.

Sampai akhirnya, Bu Suti melenguh cukup lama. Badannya meliuk-liuk dan bergetar. Sedangkan liang memeknya berkedut-kedut pertanda bahwa ia mencapai orgasme.

“auuuuuuhhhhh oooooouuuuuwwwww ssssssshhhh keeeelllluuuaaaaarrrr!” lenguhnya cukup panjang sambil sesekali menghentak- hentakan pinggulnya.

Bu Suti menikmati sisa-sisa orgasmenya sambil melingkarkan tangannya pada pundakku. Dengan posisi demikian, bau keringat penuh birahinya menusuk hidungku. Sungguh baunya membuatku mabuk kepayang. Setelah nafas ngos-ngosan Bu Suti agak mereda, aku bimbing ia menuju tempat cucian piring.

Aku arahkan tangannya supaya bertumpu pada pinggir bak cuci. Aku kangkangkan kakinya. Dan setelah menambah baby oil pada kontolku, aku mulai masukan kontolku pada liang memeknya. Dengan perlahan aku mulai maju mundurkan kontolku pada liang memeknya yang setengah menungging.

“aaaahhhhh oooouuuuuuhhhh ssssshhhhh heeeemmmmmm.” desahnya kembali membahana. Aku menggoyang-goyangkan pinggul dan mengocok dengan memaju mundurkan kontolku dengan cepat.
Jari tengah tangan kiriku yang basah oleh baby oil mulai aku arahkan kembali menuju duburnya. Perlahan-lahan mulai aku tusukkan jari tengahku pada duburnya.

“emmmmmhhhhh sssshhhhh deeeeekkkk eeemmmhhhhh peeeerrrriiiihhhh.” erangnya yang bercampur dengan desahan.

Aku diamkan jari tengahku yang sudah masuk setengah di dalam liang duburnya. Dengan tangan kanan aku raih botol baby oil dan kemudian mengucurkannya pada duburnya. Perlahan, jari tengahku mulai sedikit mudah masuk lebih dalam. Tersentuh daging-daging kenyal di dalam liang duburnya. Sungguh nikmat sekali.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Bu Suti semakin mendesah serta mengerang- erang mendapat perlakuan jari tengah tangan kiriku pada liang duburnya dan kontolku yang semakin lincah pada liang memeknya karena cairan baby oil yang mengucur dari duburnya. Sampai akhirnya, aku sudah tak tahan lagi menahan geli serta gatal pada kepala kontolku. Dengan gerakan cepat aku kocok memeknya dengan kontolku.

“bbuuuuuu aku keluaaaarrr aaaahhh!” lenguhanku yang disambut lenguhan panjang Bu Suti yang mencapai orgasmenya lagi. “ooouuuuuuuuhhhh ssssshhhh aaaaahhh iibbbuuuu juugggaaaaa heeeemmmm aaaaaaahhhh eeennnaaaakkkk!” lenguhnya panjang.

Setelah usai bersetubuh, aku dan Bu Suti sama- sama masuk kamar mandi membersihkan diri. Kemudian aku beranjak menuju kursi tempatku menonton televisi. Hampir 15 menit, nasi goreng udang pesananku selesai dibuatkan oleh Bu Suti. Ketika aku hendak makan di meja makan, aku ajak Bu Suti makan bersama. Tetapi Bu Suti menolak karena sebelumnya sudah makan di rumah bersama suami dan kedua cucunya. Maka Bu Suti memilih pamit pulang. Aku mengangguk mengiyakan sambil memberikan kecupan pada bibir dan keningnya.

Tak lupa aku ucapkan banyak terima kasih atas segala pelayanannya. Bu Suti berjanji akan kembali besok pagi-pagi sekali. Namun aku katakan padanya jangan terlalu pagi sebab, besok hari sabtu sekolahku libur untuk siswa kelas 3 untuk mempersiapkan diri ikut pra ujian. Setelah mendapat informasi demikian ia pun mengerti dan mohon diri. Ketika berjalan ke luar dapur untuk pulang, aku lihat Bu Suti berjalan agak gemetar. Mungkin ia lemas setelah dua kali mendapat orgasme.

Besoknya, aku bangun agak siang. Sekitar pukul 8 pagi. Aku segera membuka kunci rumah kemudian beranjak mandi. Selesai mandi, ketika aku ke luar kamar mandi tampak Bu Suti tengah membuatkanku sarapan. Dengan perasaan riang, aku sibak rambut sepunggung Bu Suti kemudian aku ciumi tengkuk dan pundaknya. Bu Suti tersenyum ketika membalikan badannya. Aku sosor bibirnya dan kami pun berciuman dengan saling rangkul dan peluk.

“emhhhh sudah pakai baju dulu. Sarapan dulu.” ujarnya sambil tersenyum penuh perhatian. “yah ibu, aku pengen nih bu!” jawabku sambil meremas-remas susu kecil yang sudah kendor miliknya. “yaudah deh, mumpung lagi sepi. Jangan lupa baby oilnya.” ujarnya.

Dengan masih berbalut handuk aku mengambil baby oil dan menunjukan padanya. Bu Suti tersenyum penuh arti. Maka aku tuntun tangannya meninggalkan dapur menuju kamar tidurku. Di dalam kamar, aku mulai serang bibirnya. Kami pun berciuman dengan liar. Em nikmatnya. Tanganku mulai membuka kancing daster warna putih yang di kenakan Bu Suti. Sampai akhirnya daster putih itu kandas dari tubuhnya sehingga terlihat kutang cream dan celana dalam berwarna merah yang dikenakannya.

” wow, ibu seksi sekali!” bisikku memujinya.

Ia tersenyum membalas ucapanku. Kami kembali berciuman dengan penuh birahi. Lidah kami kembali saling lilit, saling jilat, saling hisap dan saling menukar air liur. emm sungguh nikmat rasanya. Aku buka kutang creamnya dan mulai meremas serta memilin puting susunya yang sebesar kelingking.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Sedangkan tanganku yang lain meremas-remas pantat bahenolnya dengan gemas. Bu Suti melepaskan ciumannya dan mendesah-desah seperti orang makan sambal. Sungguh menggairahkan sekali. Sehingga, mulutku yang menganggur aku gunakan untuk menjilat susu dan mengenyot puting susunya yang menggairahkan. Tanganku mulai aku mainkan menggosok memeknya yang masih dibalut celana dalam merahnya.

“aaaaahhhh ssssshhhhh heeeemmmmm.” desahnya membuat suasana semakin panas.

Aku buka handukku sedangkan ia membuka celana dalam merahnya sehingga kami sama- sama bugil. Aku rebahkan badanku di kasur. Aku bimbing Bu Suti untuk melakukan 69. Awalnya ia tidak mengerti namun setelah aku jelaskan ia pun paham dan mulai naik di atasku dengan memeknya yang sudah berada tepat di wajahku. Dengan rakus aku lahap memeknya, aku sedot- sedot itilnya. Bu Suti pun tak hanya mengocok kontolku dengan tangannya tapi ia mulai mengulum kontolku pada mulutnya.

Sungguh sensasi 69 yang aku lihat di film bokef emang mantap. Nikmat rasanya. Aku semakin liar melakukan kenyotan, jilatan serta hisapan pada seluruh permukaan memek, liang memek, dan itilnya. Begitupun Bu Suti yang mengulum lebih bervariasi dengan menjilat dan mengenyot kepala dan batang kontolku.

Kontolku ia jilat dan hisap dari kepala sampai ke biji pelerku. Rasanya sungguh luar biasa, walaupun ketika kepala Bu Suti naik turun saat mengulum kontolku masih sering kena gigi yang mengakibatkan rasa ngilu pada kontolku. Memang, selama berhubungan dengan Bu Suti bisa di hitung berapa kali ia mengoral kontolku. Sebab, kerapkali Bu Suti gatel memeknya dan memintaku segera memasukan kontol pada memeknya.

“emmmmhhhh sssshhhhh aaaaahhhh maaaassssuuukkkiiiiinnn deeeeekkk!” pintanya sambil mendesah yang terdegar begitu sensual.

Aku pun meminta supaya aku di atasnya. Ia pun setuju dan mulai berbaring telentang membuka kakinya lebar-lebar supaya aku lebih leluasa memasukan kontolku. Setelah memberi pelumas (baby oil) yang cukup banyak pada kontolku dengan perlahan aku masukan kontolku pada liang memeknya.
Secara perlahan kontolku mulai masuk melewati gerbang memeknya, perlahan lebih dalam dan lebih dalam lagi. Aku memaju mundurkan kontolku denga perlahan. plok plok plok, suara yang khas itu menggema di ruang kamarku. Aku remas-remas susu kecil nan kendor itu secara bergantian. Aku pun memilin dengan gemas puting sebesar kelingking yang bergelayutan.

Bu Suti yang sudah sangat birahi kemudian menarik kepalaku dan mencium bibirku. kami pun saling pagut, saling jilat, saling hisap, saling kenyot. Liur kami saling bertukar. Mulutnya sesekali menganga saat sedang berciuman untuk mengeluarkan desah atau erangan.

Semakin lama, kocokan kontolku semakin kencang dan cepat. Sampai akhirnya badan Bu Suti melengkung-lengkung. Erangan dan desahannya semakin menggema dan panjang. Badannya bergetar dengan wajah memerah. Memeknya berkedut-kedut.

“aaaaaaahhhhhh ssssshhhhhhhhhh.” lenguhnya ketika mendapat orgasme.

Aku hentikan gerakanku. Aku sedot kuat-kuat susunya yang kendor sambil lidahku menjepit kuat-kuat puting susunya di mulutku. Bu Suti mencengkram kepalaku begitu kuat dengan kedua tangannya merasakan orgasmenya yang dahsyat. Ketika orgamsenya mereda, aku pinta Bu Suti untuk posisi dogystyle.

Ia menuruti kemauanku sambil mengambil posisi nungging di atas kasurku. Aku mulai mengucurkan baby oil pada duburnya. Dengan perlahan dan hati-hati aku mulai tusuk liang duburnya dengan jari tengahku. Bu Suti mengerang mungkin terasa pedas di liang duburnya. Namun ia tidak berontak dan mencegah perbuatanku.

Sampai akhirnya jari tengahku amblas semuanya di liang duburnya. Perlahan aku kembali mengucurkan baby oil pada duburnya. Setelah baby oil itu cukup banyak, aku mulai masukan jari telunjukku berbarengan dengan jari tengahku. Bu Suti kembali mengerang. Dengan perlahan aku kocok pelan supaya tidak terlalu terasa pedih. Bu Suti mengerang dan mendesah ketika kedua jariku mengocok-ngocok liang duburnya. Liang duburnya kini telah menyesuaikan diri dengan kedua jariku.

Aku lumasi kontolku dengan baby oil cukup banyak dan mulai mengarahkannya pada liang duburnya. Tampak Bu Suti kaget ketika kepala kontolku telah masuk secara perlahan pada liang duburnya. Namun, dengan gerakanku yang perlahan ia mulai lebih santai. Sedikit demi sedikit kontolku semakin dalam memasuki liang duburnya. Kontolku merasakan sensasi luar biasa nikmat. Kontolku tercengkram kuat otot duburnya.

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

Aku mulai melenguh merasakan kenikmatan yang baru. Rasanya nikmat sekali walau memang agak sakit sedikit sebab, kontolku seperti terjepit di dalam duburnya. Perlahan-lahan liang duburnya telah beradaptasi dan mulai menerima kehadiran kontolku. Maka dengan menambahkan lagi baby oil membuat aku menjadi lebih leluasa memaju mundurkan kontolku.

Memang fantasy untuk ngentot dubur muncul ketika aku dan kawan-kawan sekolahku menonton bokef yang memasukan kontol secara bergantian pada memek dan dubur. Akibat tontonan itu, muncul keinginan untuk mencobanya. Sampai akhirnya dapat terealisasikan. Dan memang luar biasa sensasinya. Kini kocokan dalam duburnya aku naikan temponya dengan lebih cepat. Desah dan erangan Bu Suti sambil menahan perih terdengar menggema di seluruh ruangan kamarku.

“aaaaahhhhhh sssshhhhhh aaaauuuuuuwwwww sssshhhhhh.” desah dan erangan Bu Suti merasakan sensasi baru yang aku berikan.

Cukup lama aku mengentot duburnya, Bu Suti tiba-tiba mengejang-ngejang sambil melenguh panjang. Aku baru tahu kalau dengan cara mengentot liang dubur pun ternyata dapat membuat orgasme. Duburnya ikut berkedut-kedut dan mencengkram kuat-kuat kontolku. Sehingga aku pun merasakan sensasi gatal dan geli menggelitik kontolku. Hingga aku kembali mempercepat gerakanku untuk memburu orgasme.

“ooooouuuuuwwwwwhhhh aaaaaaaaaahhhhh sssshhhhhhhhhh.” lenguhan Bu Suti yang dilanda orgasme. “aaaaaaaahhhhhhh ooooouuuuhhhhh!” lenguhanku sambil memuncratkan sperma sebanyak-banyaknya dalam dubur Bu Suti.

Usai sperma terkuras habis, aku cabut perlahan kontolku ke luar dari duburnya. Terlihat cairan spermaku mengalir dari liang duburnya begitu banyaknya. Aku merasakan badanku cukup lemas sehingga aku baringkan tubuhku di samping Bu Suti. Kemudian ia berbalik badan mengarahku. Seperti yang pernah ia lakukan dahulu, ia menciumi pipi dan wajahku.

Aku tersenyum dan balas mengecup bibirnya sambil merasakan pegal dan agak ngilu di kontolku akibat ngentot duburnya. Tiba-tiba, telephone rumahku berdering. Aku segera bangkit untuk mengangkat telephone. Rupanya temanku Dendy yang telphone. Ia menelphone sebab, aku tidak masuk sekolah. Sungguh perhatian sekali kawan dekatku ini.

Ketika asik berbincang di telphone dengan kawanku, Bu Suti kemudian ke luar dari kamar. Ketika melintas di belakangku, ia berbisik, “pinjam handuknya ya dek, ibu mau mandi dulu. Ini sprei kasurnya basah biar ibu cuciin sekalian.

” Aku menggangguk mengiyakan. Bu Suti kemudian berlalu meninggalkanku yang masih asik berbincang dengan kawanku. Setelah menutup telphone, aku segera ke kamar mandi. Pintunya tidak di kunci oleh Bu Suti. Segera aku buka dan masuk. Bu Suti sedang menyabuni tubuhnya. Seksi sekali.

“bu, nanti kawanku Dendy akan menginap di sini.” ujarku memberitahukan pada Bu Suti. “oh iya, gampang nanti ibu masakin buat kalian berdua.” jawabnya santai sambil menggosok- gosok badannya. “kayaknya enak bu jika begituan bertiga.” kataku sambil nyengir.

“ah kamu, aneh-aneh aja. Begituan sama kamu aja ibu udah kewalahan apalagi ditambah satu lagi.” jawabnya sambil ikut-ikutan nyengir. “ya kita coba aja ya bu. Kalau gak malam ini, mungkin besok pagi!” pintaku dengan sungguh- sungguh.

“gimana nanti ajak dek. Jika ibu udah gak lemes.” jawabnya sambil geleng-geleng kepala.

Senangnya hatiku walaupun belum mendapat kepastian dari Bu Suti. Setelah mencuci tangan dan kelamin, aku segera ke luar kamar mandi untuk sarapan. Perut lumayan keroncongan setelah melakukan kegiatan mengentot yang banyak makan energi.


 

 

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia
 

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia