SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Selasa, 30 Mei 2017

Bos Muda Di Kantorku Yang Telah Mengambil Keperawananku - AsliCeritaDewasa

Bos Muda Di Kantorku Yang Telah Mengambil Keperawananku - AsliCeritaDewasa.



Saat aku baru berusia 23 tahun disitu keperawananku hilang oleh bosku, waktu itu aku bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, Perkenalkan namaku Tini, sekarang aku aku sudah mempunyai suami yang bekerja sebagai guru, untuk masalah seks diaatas ranjang suamiku terbilang polos, karena belum apa apa sudah ejakulasi duluan.


Dalam benakku mungkin karena belum ada pengalamannya, sedangkan aku kurang lebih sudah banyak melakukan hubungan seks diluar nikah. Seakan akan kalau berhubungan dengan suamiku aku tidak merasa puas, untung saja suamiku polos dalam hubungan seks, ya karena dia tidak bertanya tentang pendarahan saat melakukan hubungan pertama dengan aku, untuk seks pertamaku aku ingin berbagi cerita sedikit dengan bosku.

Hari telah datang saat aku bekerja di kantornya bosku, dengan sangat kecewa dan sedih hari ini ada pengumuman bahwa bossku akan digantikan dengan orang baru, dan mau dipindahkan dari Bandung ke Jakarta, ditempat bekerja aku terlihat paling muda dari karyawan lainnya kira kira terpaut 8-10 tahun dari aku,

karena mulai minggu depan saya mempunyai boss baru, aku harus bisa beradpatasi dengan boss baru ku. Calon boss yang baru juga sudah datang karena hari ini akan menjadi hari serah terima de facto kantor cabang Bandung dari boss lama ke boss yang baru.

Ternyata boss baru ini masih muda, umurnya masih sekitar 26-27 tahun dengan badan yang tinggi besar dan cukup tampan dengan kumisnya yang tebal. Pak Yanto adalah nama boss baruku itu, beliau sudah berkeluarga dengan dua anak ; seorang putri dan seorang putra.

Pak Yanto ternyata membawa gaya kepemimpinan yang sama sekali berbeda dan membawa moderenisasi dalam bekerja. Karyawan-karyawan yang asalnya terbiasa dengan kerja individual sekarang dipaksa kerja secara kolektif dalam suatu team work.

Semua karyawan tanpa kecuali harus melek teknologi dan untuk itu boss baru tidak segan-segan turun sendiri mengajari. Sebagai sekretaris akupun banyak belajar dari beliau tetang berbagai hal dan karena aku adalah karyawan yang paling sering berinteraksi dengan beliau tentunya aku punya paling banyak kesempatan untuk belajar.

Pelahan-lahan mulai muncul rasa kagumku pada pak Yanto dan mulai mengidamkan mendapatkan jodoh seperti beliau atau mendekati kemampuan beliau. Berbeda dengan karyawan pria lain yang suka memandang rendah bahkan melecehkan sesama karyawan wanita, pak Yanto sangat santun kepada wanita baik itu karyawannya maupun bukan. Hal ini membuat muncul rasa sayangku pada pak Yanto karena aku merasa bisa berlindung kepada beliau.

Kombinasi rasa hormat, kagum dan sayang membuat aku merasa selalu ingin dekat dengan beliau, sehingga saat kami sedang berdua aku kadang-kadang bersikap agak manja dan kelihatannya beliau tidak keberatan. Lambat laun aku mulai melihat bahwa pak Yanto pun mulai merasa nyaman kalau dekat dengan aku.

Walaupun demikian kesempatan kami bisa berdua hanya saat berada di kantor saja sehingga semua urusan adalah berkaitan dengan pekerjaan dan pak Yanto tidak pernah mencoba mengajakku keluar berdua selain karena urusan kantor. Hingga pada suatu waktu kantor Bandung harus bertindak sebagai tuan rumah pelatihan produk baru dari perusahaan dan pada akhir acara semua peserta ingin berwisata ke Ciater Subang.

Walaupun aku bukan peserta training, tapi sebagai wakil panitia aku harus menemani mereka berwisata ke sana. Seperti yang aku khawatirkan sebelumnya, sebagai wanita satu-satunya dimana peserta lainnya adalah pria, aku menjadi bulan-bulanan yang cenderung melecehkan.

Untung saja pak Yanto segera melihatnya sehingga bisa menarikku dan mengajakku pulang lebih awal karena teman-teman kantor Bandung yang lain pun tidak bisa diandalkan untuk melindungi aku. Akhirnya aku pulang berduaan saja dengan pak Yanto dan pada kesempatan sepanjang perjalanan kembali ke Bandung kami manfaatkan untuk mengobrolkan hal-hal diluar perkerjaan bahkan ke hal-hal yang agak pribadi.

“Udah hampir sampai Bandung nih …” kata pak Yanto “Enaknya ke mana dulu ya ?”
“Lho … kenapa ga langsung pulang ? ” Kataku keheranan “Bukankah bapak biasa ada acara bersama keluarga kalau malam minggu seperti sekarang ?”
“Saya sudah tanggung nih ijin pulang malam ke istriku untuk nemenin orang-orang tadi” jelas pak Yanto
“Kalau begitu terserah bapa saja deh …” kataku dengan perasaan campur aduk antara senang bisa bersama beliau di malam minggu dengan rasa takut bepergian dengan suami orang.
“Okay … Jadi malam ini kita akan malam mingguan berdua ya ” Sahut beliau sambil tersenyum.

Malam itu kami seperti orang yang baru jadian pacaran, walaupun masih serba canggung tapi penuh dengan gairah yang menggebu. Apalagi beliau juga langsung bergerak cepat dengan tidak ragu-ragu lagi untuk memeluk dan menciumi pipiku setiap ada kesempatan.Menjelang tengah malam pak Yanto mengantarkanku pulang dan untuk pertama kalinya aku merasakan ciuman bibir dari laki-laki di dalam mobil sesaat sebelum masuk ke rumah.

Semalaman aku hampir tidak bisa tidur karena semua kejadian beberapa jam bersama bossku itu seperti diputar berulang-ulang dikepalaku. Perasaanku sangat bahagia karena langsung dimabuk cinta walaupun itu cinta terlarang. Selama ini aku tidak pernah benar-benar pacaran dengan beberapa pria yang bergantian mencoba mendekatiku, mereka hanya aku jadikan teman dekat sampai mereka menjauh sendiri.

Sejak hari itu pak Yanto selalu mengajakku keluar setiap hari Sabtu, kebanyakan hanya dari pagi sampai sore, jarang sekali bermalam mingguan lagi. Kadang-kadang kami juga keluar malam sepulangnya dari kantor untuk nonton filem di bioskop atau makan malam bareng. Walaupun demikian aku menganggap kami sudah “jadian”, apalagi pak Yanto sudah mengajari aku berciuman bibir dengan permainan lidahnya.

Tidak sampai sebulan payudaraku sudah mulai di remas-remasnya ketika kami berciuman. Waktu pertama kali dilakukan hanya dari luar baju tapi untuk yang selanjutnya sudah merogoh langsung ke balik BHku setelah melepas kancing baju dan mengangkat cup BHku. Terus terang aku sama sekali tidak memberikan penolakan atas aksi bossku yang ini karena aku sendiri sangat menikmatinya, apalagi kalau remasannya diselingi permainan jari-jarinya pada putingku.

Tidak puas dengan meremas payudaraku, beliau juga mulai mengusap-usap vaginaku kalau aku kebetulan sedang memakai rok. Untuk aksi beliau ini aku sempat menolak karena aku masih perawan dan itu yang kusampaikan kepadanya, tapi bossku bilang bahwa dia hanya akan mengusapnya dari luar celana dalam saja tidak sampai menyentuh langsung vaginaku. Walaupun awalnya ragu-ragu tapi akhirnya aku “mengijinkannya” apalagi ternyata sentuhan beliau pada vagina membuat aku mulai mengenal apa yang namanya orgasme.

“Bapaaaa… Tini sudah ga tahaaannnn” itulah teriakan khasku pada saat mencapai orgasme yang terasa seperti sangat ingin pipis tetapi penuh kenikmatan. Kata bossku aku mempunyai libido yang tinggi karena cukup dengan ciuman panjang dengan remasan di payudara dan permainan jari diluar vagina, aku bisa mencapai orgasme berkali-kali sampai celana dalamku basah kuyup seperti ngompol tapi cairannya lebih kental dan sangat lengket.

Sebenarnya aku sangat risi karena kami selalu melakukannya di dalam mobil yang diparkir di tempat umum atau di ruangan beliau di kantor. Apalagi biasanya dalam sekejap pak Yanto bisa membuat bajuku berantakan. Tapi dengan hubungan cinta terlarang seperti kami hampir tidak mungkin melakukannya di rumah sampai akhirnya tiba hari itu …

Pada suatu hari aku beri tahu pak Yanto bahwa pada minggu ini aku hanya hanya sendirian di rumah sampai hari Minggu karena orang-orang rumah sedang mudik ke Bumi Ayu (Jawa Tengah) kampung halamanku. Jadi aku menawarkan ke beliau untuk kencan di rumahku saja sekalian menemani aku menjaga rumah.

Saat itu hubungan kami sudah berjalan hampir tiga bulan dan aku sama sekali tidak memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi kalau hanya berduaan dengan bossku di rumah yang kosong. Hari Sabtu pagi aku sudah tak sabar menunggu pak Yanto di rumahku, ada perasaan senang di hatiku karena akan bisa berkencan dengan beliau tanpa ada rasa khawatir seperti yang biasa kami lakukan.

Rasa senang ini menimbulkan rasa kangen yang amat sangat kepada pak Yanto, padahal baru kemarin kami bercumbu di mobil saat diantarnya pulang. Akhirnya beliau datang juga dengan menenteng satu kantung kecil warna gelap (yang belakangan kuketahui berisi kondom dan pelumas).


Sesuai permintaanku sebelumnya beliau memarkir mobilnya agak jauh dari rumahku supaya tetap memberi kesan rumahku kosong sehingga kencan kami tidak terganggu oleh saudara atau teman yang tiba-tiba datang berkunjung.

Setelah mengunci pagar dari arah luar dan mengunci pintu masuk, aku langsung menubruk dan memeluk pak Yanto yang saat itu sedang meletakkan kunci mobil dan tas kecilnya di atas meja makan. Beliau langsung membalasnya dengan menciumku penuh kehangatan seolah-olah juga baru bertemu kembali denganku.

Dengan tanpa melepaskan pangutan dibibir, kami kemudian bergerak untuk duduk di karpet depan pesawat TV. Pak Yanto sengaja mendudukkan aku di atas bantal-bantal yang ada supaya tinggi kami menjadi seimbang.

Setelah puas melepas kangen dengan berciuman, pak Yanto kemudian melepas bajuku kemudian BHku pun dilepasnya sehingga bagian atas tubuhku kini telanjang. Aku hanya bisa tertunduk malu karena selama ini belum pernah bercumbu sampai benar-benar melepaskan baju. Setelah aku tunggu beberapa saat aku mulai merasa heran karena pak Yanto tidak juga segera beraksi setelah menelanjangi bagian atas tubuhku.

Aku coba memberanikan diri mengangkat mukaku untuk melihat ke arah beliau, ternyata pak Yanto sedang mengamati dengan seksama payudaraku dengan ekspresi kagum. Bossku ini rupanya juga sudah melepas baju atasnya sehingga kami sama-sama bertelanjang dada sekarang.

“Tini, aku baru sadar ternyata besar sekali payudara kamu !” akhirnya beliau berkomentar “Bukan sekedar besar tetapi benar-benar hampir bulat sempurna dengan letak putting di tengah-tengah”

“Ba .. bapa gak suka ?” kataku agak khawatir karena aku tahu ukuran payudara istrinya tergolong normal sedangkan semua perempuan di keluargaku payudaranya memang besar-besar, bahkan ukuran payudaraku masih tergolong kecil kalau dibandingkan mereka.

“Saya suka sekali, terutama karena bentuknya yang benar-benar membulat” Jawabnya “Hanya saja saya kaget karena tidak menyangka sebesar ini terutama kalau dilihat dari ukuran tubuh kamu yang kecil”

“Tapi yang jelas payudara kamu sangat kenyal” lanjutnya sambil tersenyum nakal “Sehingga terlihat selalu membusung walaupun sudah tidak menggunakan BH lagi”

Sambil bicara pak Yanto mulai memegang-megang kedua payudaraku dengan kedua tangannya kemudian langsung memangut bibirku. Ciuman beliau kali ini tidak hanya ke bibir saja, tapi juga pada kupingku leherku, dadaku dan juga putting payudaraku yang berwarna coklat kehitaman. Remasan pada satu payudara bersamaan dengan isapan-isapan yang disertai gigitan kecil pada putting payudara yang lainnya membuat aku dengan cepat merasa melayang.

“Ahhhh… ahhhh…bapaaaa…aaahhh” Celotehku dengan mulut yang menganga dan mata yang susah fokus karena mendapat kenikmatan yang datang tiba-tiba.

Posisi tubuhku kemudian dirubah menjadi setengah berbaring sehingga bossku bisa lebih leluasa mencumbuku. Nafsu berahiku meningkat dengan cepat, aku mulai merasakan celana dalamku menjadi lebih lembab oleh cairan yang keluar di sana.

“Bapaaaaa …. TIni sudah ga tahaaaan ….” Teriakku seperti biasa kalau sudah mencapai orgasmeku. Saat itu aku ingin pak Yanto mengelus-elus vaginaku yang basah dari luar celana dalamku, tapi sekarang beliau tidak melakukannya mungkin kah karena aku masih pakai celana jeans ?

Tapi karena berahiku sudah sampai ke ubun-ubun maka aku tarik tangan kanan pak Yanto ke arah selangkanganku sebagai isyarat keinginanku. Beliau rupanya bisa menangkap maksudku, tapi karena terhalang oleh celana jeans maka beliau berinisiatif membuka kancing celanaku dan resletingnya dengan satu tangannya supaya bisa menjangkau celana dalamku.

Pinggang celana jeansku yang tinggi (sampai pusar) rupanya masih menyulitkan beliau sehingga membuatnya jadi tidak sabar. Beliau lalu berhenti mencumbuku dan dengan gerakan cepat beliau menarik celana jeans dan celana dalamku sekaligus sampai terlepas.

Tidak berhenti di sana, pak Yanto pun kemudian melepaskan celana dan celana dalamnya sendiri dengan masih dalam posisi duduk di karpet sehingga kami berdua sekarang dalam kondisi telanjang bulat. Tubuhku yang telanjang berada dalam posisi badan setengah terbaring di karpet bersandar pada bantal dengan kedua kaki yang mengangkang.

Saat itu aku sudah tidak begitu peduli dengan keadaanku karena yang aku inginkan adalah pak Yanto segera mengelus-elus vaginaku seperti biasanya. Tanpa menunggu lama-lama pak Yanto langsung menindih kemudian menciumi bibirku sedangkan tangan kanannya mengelus-elus vaginaku tanpa terhalang celana dalam lagi.

Sentuhan langsung tangan bossku pada vagina ternyata terasa jauh lebih nikmat dari biasanya sehingga tensi berahiku mulai meninggi lagi setelah orgasme pertama tadi. Apalagi saat pak Yanto menggunakan jari-jarinya mempermainkan kelentitku sambil menggesek-gesek liang vaginaku yang sudah semakin basah.

“Hhhhmmmmpphhh …. Hmmmmmppphhhh…..” jeritanku masih tertahan oleh ciuman pak Yanto.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Beliau kemudian beralih menciumi dan menjilati kedua putting payudaraku secara bergantian membuat tubuhku bergelinjang dengan hebat karena diserang rasa geli yang menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. Jari-jarinya yang ada di vagina juga terus beraksi dengar berputar-putar di sekitar liangnya sehingga vaginaku terasa mulai merekah dan semakin basah.

“Ahhhh….bapa …ahhhh …. Ahhhhh … enaakkk … ahhh “ Aku hanya bisa menjerit-jerit sebagai ekspresi kenikmatan.

Pak Yanto adalah laki-laki pertama yang aku anggap sebagai pacar dan juga yang pertama menyentuh tubuhku. Cara beliau memperlakukanku membuat aku tidak bisa menolak permintaannya, bahkan membuatku selalu ketagihan dan merindukan beliau melakukannya lagi, lagi dan lagi. Walaupun selama tiga bulan perpacaran keperawananku masih belum terusik, tapi kali ini jadi lain ceritanya …

“Ga tahan pa … Tini sudah ga tahan Bapa …. ooohhhhh” Teriakku saat merasakan orgasme lagi.

Setelah mengejang beberapa kali karena kenikmatan luar biasa yang kurasakan, tubuhku menjadi lemah lunglai. Aku mengangkat kedua tanganku ke arah beliau sebagai tanda ingin dipeluk, tapi pak Yanto malah bangun dan berlutut diantara kedua kakiku sambil menarik kakiku sedikit untuk membuat posisiku badanku berbaring secara sempurna. Kedua kakiku dipentangkannya lebar-lebar dan tanpa ragu-ragu beliau langsung memangut vaginaku dengan bibir dan lidahnya sehingga sekarang kepala bossku itu ada diselangkanganku.

“Bapa apa yang ….Uuuuhhhhhh …..akkkkhhhhhhhh…..shhhhhhhh” aku sempat kaget dan ingin bertanya apa yang dilakukannya itu tapi sebelum kalimatku lengkap aku sudah disergap lagi rasa nikmat dari permainan lidah dan bibir beliau di vaginaku.

Bibirnya mulai menciumi kelentitku sedangkan lidahnya menari-nari menjelajahi sisi dalam vaginaku yang sudah mulai merekah. Kadang-kadang ujung lidahnya terasa bergerak keluar masuk kedalam liang vaginaku yang walaupun tidak masuk terlalu dalam tapi mendatangkan sensasi yang luar biasa. Aku mulai menggerak-gerakkan pinggul dan pantatku mengikuti tarian lidahnya sedangkan kedua tanganku meremas-remas rambut bossku dengan gemas.

Pak Yanto seperti tidak memperdulikan cairan vaginaku yang semakin membanjir dan bibir vaginaku semakin membengkak . Beliau bahkan mulai menggigiti kelentitku dan diselingi sapuan lidahnya yang kasar mengelilingi kulit kelentik yang sensitif membuat tubuhku mulai bergetar dengan hebat menahan rasa nikmat yang dahsyat.

“Akkkkkhhhhhhhhhhh……ga tahan… bapa …Tini ga tahan lagi …….akkkkkkhhhhh” Aku mengerang dengan badan hampir melenting karena nikmatnya.

Pada saat nafasku masih memburu dan tersengal-sengal karena dihantam kenikmatan, aku lihat pak Yanto kembali pada posisi berlutut dan masih berada diantara kedua kakiku. Kemudian beliau maju lebih mendekat ke selangkanganku sambil tangan kanannya seperti menggenggam sesuatu yang kemudian diarahkannya pada vaginaku.

Aku belum pernah melihat kemaluan atau penis orang dewasa, aku hanya pernah melihat penis anak kecil keponakanku saat aku diminta memandikan mereka. Walaupun bentuk dan ukurannya jauh berbeda, tapi aku yakin “benda” yang dipegang beliau itu adalah penisnya sendiri. Pengetahuan seksku memang sangat minim kalau tidak bisa dibilang nol, tapi naluriku mengatakan bahwa pak Yanto sekarang sedang berniat menyetubuhi aku.

Seketika timbul rasa takutku dan juga rasa menyesal karena telah mengundang pak Yanto ke rumahku yang sedang kosong supaya kami bisa bercumbu lebih bebas. Tapi badanku sudah sangat lemas karena tiga kali orgasme dan rasa takut membuatku malah semakin lemas saja sehingga akhirnya hanya bisa merasa pasrah kepada keadaan ini.

Aku hanya mencoba memejamkan mata supaya pikiranku tidak merekam memori visual dari peristiwa yang mungkin kuanggap akan kusesali seumur hidup. Kurasakan pak Yanto sudah berada di atas tubuhku dengan bertopang pada tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya membawa kepala penisnya bergesekan dengan kelentitku.

Rasa nikmat yang ditimbulkannya sedikit banyak mulai mengurangi rasa gelisah akibat ketakutanku tadi. Pak Yanto juga kadang-kadang membawa penisnya ke muka liang vaginaku dan melakukan gerakan berputar seolah-olah ingin membesarkan ukuran liangnya yang setahuku sangat sempit.

“Shhhhhhh…shhhhh…shhh…” Tanpa bisa kucegah mulutku mengeluarkan suara desisan nikmat yang seirama dengan gerakan tangan kanan beliau.

Tiba-tiba aku merasakan kepala penis pak Yanto tidak lagi berputar-putar dimulut liang vaginaku, tetapi aku merasakan penis pak Yanto tersebut mulai terasa dijejalkan masuk ke dalam liang vaginaku. Daging penis beliau yang padat terasa menyakitkan saat memasuki liang vaginaku yang sudah merekah basah dan licin.

“Aduuuuuhh….sakiiit …aduuuhhh…bapa…sakit sekali …aduuhhhh” Aku hanya bisa mengaduh pelan-pelan sambil mengangkat kedua tanganku untuk berpegangan pada pinggiran bantal yang menyangga kepalaku sehingga bisa meremas-remasnya saat merasa sakit.

BLESSSSS …. Seluruh batang penisnya akhirnya masuk dengan sempurna dengan tidak terlalu sulit karena sudah “siap” akibat cumbuan-cumbuan luar biasa yang dilakukan tadi.

“Sakit ya sayang ?” Tanya bossku sambil memperbaiki posisi badannya tanpa merubah posisi penisnya dalam liang vaginaku.


Aku hanya mengangguk perlahan dan tanpa terasa ada butir-butir air mata muncul di ujung mataku yang terpejam. Pak Yanto dengan lembut mencium air mata pada ujung mataku dan mengelus-elus rambutku yang panjang dan tebal.

“Uuuuhhhhhh ….” Aku kembali mengeluh pelan saat pak Yanto mulai melakukan gerakan maju mundur pada penisnya dengan perlahan. Beliau lalu memelukku dengan erat sehingga kedua tanganku pun sekarang dalam posisi melingkari punggungnya. Rasa sakit itu lama-lama makin berkurang dan berganti menjadi rasa nikmat jauh melebihi yang pernah kurasakan sebelumnya.

“ Aarkkkhhh … arkkhhhhh ….arkkkhhh….” aku mengeluarkan erangan yang terdengar aneh saat pak Yanto mulai mempercepat gerakannya sambil tetap dalam posisi memelukku.

“Bapaaaa … aduuuhhh…. bapaaa …Tini udah gak tahaaaannn”

Hanya dalam beberapa menit saja aku sudah meneriakan kata-kata orgasmeku yang khas. Pak Yanto membalasnya dengan gerakan yang makin cepat dan diakhiri dengan hujaman yang dalam dan dilanjutkan dengan gerakan penis berputar-putar seolah-olah mau membuka lobang rahimku. Aku sampai mengejang-ngejang kenikmatan sambil mengangkat-angkat pantatku untuk mengimbangi gerakannya, sedangkan kedua tanganku sekarang beralih meremas-remas pantatnya beliau.

“Ooohhhhhhhhh…….” Akhirnya aku kembali tergolek lemas karena kenikmatan, pak Yanto pun menghentikan gerakannya setelah melihat reaksiku.

Aku buka mataku dan memberikan senyumanku yang paling manis kepada bossku yang telah memberikan kenikmatan yang luar biasa dan secara ajaib menghapus sama sekali rasa menyesal yang sebelumnya kurasakan.

Lalu kami berciuman cukup lama sambil saling membelai muka dan rambut masing-masing. Setelah puas berciuman pak Yanto kemudian melepas pelukannya dan duduk tegak tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku.

“Tini, coba kamu lihat darah perawan kamu” Ajak pak Yanto

Aku coba mengangkat badanku sedikit dengan ditopang kedua tanganku sambil melihat ke arah selangkanganku. Penis pak Yanto hanya terlihat pangkalnya saja karena sisanya masih berada di dalam liang vaginaku. Selain penuh dengan urat-urat yang menonjol, pada penisnya juga terlihat sedikit cairan berwarna merah pada beberapa bagiannya.

Noda merah yang sama aku lihat juga pada bulu kemaluanku, perutku, paha sebelah dalam dan perutnya pak Yanto. Rupanya itulah yang disebut darah perawan atau darah malam pertama oleh orang-orang selama ini.

Sebagai perempuan suku Jawa, warna kulitku lebih gelap dari wanita suku Sunda, demikian juga dengan kulit kemaluanku yang berwarna merah gelap sampai kebagian dalamnya sehingga bercak-dercak darah itu tidak terlalu terlihat kalau tidak diperhatikan dengan seksama.

Belum sempat aku membuka mulut untuk memberikan komentar, beliau sudah mulai mengerakkan lagi penisnya maju mundur yang membuatku terpaksa berbaring kembali. Kedua kakiku satu persatu beliau naikkan ke atas bahunya sehingga badanku menjadi hampir terlipat dalam tindihan pak Yanto. Dalam posisi seperti itu pak Yanto memompa penisnya makin lama makin cepat sehingga membuat tubuhku terguncang-guncang.

“Oooowww ….ahhhh…aawww” aku menjerit kenikmatan “Bapaaa..aa..aa..aa … nii… iii..kk…mmmaa…aaa..aatttt…sssee …eee…kkkaa…aaa…llliiiii…” suaraku jadi terputus putus karena kerasnya goncangan badanku.

CROK … CROK …CROK …CROK … aku mulai mendengar bunyi seperti air becek yang ditepuk-tepuk dengan keras. Belakangan aku ketahui itu adalah bunyi dari cairan yang telah membanjiri vaginaku dipompa dengan keras oleh penisnya pak Yanto sampai berbuih-buih.

Badan kami kurasakan mulai berkeringat sehingga terlihat mengkilat, setetes dua tetes keringat pak Yanto mulai jatuh ke tubuhku. Tak berapa lama kemudian keringat pak Yanto semakin membanjir dan mengalir deras ke perutku bercampur dengan keringatku sendiri .

CROK…CROK …CROK… CROK …CROK… bunyi itu semakin keras

Rasanya aku hampir tak sadarkan diri karena gelombang demi gelombang nikmat yang makin lama makin besar seolah-olah tidak aka nada batasnya. Tapi tiba-tiba aku merasakan tubuh pak Yanto mulai bergetar, pompaan penisnya makin tidak teratur iramanya.

“TINNNIIII …. Saya mau keluarrrrr …” teriak pak Yanto yang saat itu aku tidak tahu artinya.

Kurasakan pak Yanto menekan kuat-kuat penisnya di dalam vaginaku, tak berapa lama kemudian penisnya terasa berdenyut denyut dengan kuat lalu seperti memuntahkan sesuatu yang hangat berkali kali di dalam tubuhku. Denyutan pada penis beliau yang disertai semburan cairan hangat tersebut melipatgandakan kenikmatan yang tengah kurasakan.

“Bapppaaaaa … Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ……” akupun menyusul mengeluarkan lenguhan kenikmatan yang panjang sampai semburan dari penis pak Yanto berhenti.

Tubuh pak Yanto lalu ambruk kelelahan menimpa tubuhku setelah sebelumnya menurunkan kedua kakiku dari bahunya. Untuk beberapa saat pak Yanto tidak bereaksi sama sekali, sehingga aku coba peluk beliau erat-erat sambil mengelus-elus kepalanya dengan penuh kasih sayang. Beberapa saat kemudian beliau mulai bergerak bangun dan langsung mencium bibirku.

“Tini, kamu bisa merasakan kenikmatannya sayang ?” Tanya beliau dengan setengah berbisik ditelingaku.

AKu hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kepada beliau.

“Sekarang bapa sudah mencicipi milik Tini yang paling berharga dan hanya ada satu-satunya” Kataku secara spontan yang dijawab dengan senyuman dan ciuman dari pak Yanto.
“Tapi sebagai gantinya tadi Tini sudah merasakan kenikmatan yang luar biasa” lanjutku “Jadi Tini sebenarnya tidak tahu apakah harus meyesal atau berterima kasih”

Sekali lagi beliau menjawabnya dengan tersenyum sambil memandangku dengan mesra sehingga aku menjadi jengah sendiri hingga tertunduk malu. Kembali aku dihujani dengan kecupan-kecupan kecil dan ciuman-ciuman pendek yang sangat berarti bagiku.

“Aaaaahhhhhhhhhhhhhhh….” Jeritku tertahan ketika tiba-tiba pak Yanto menarik penisnya keluar.

Pak Yanto kemudian berdiri dan berjalan ke halaman belakang untuk mengambil selembar handuk yang sedang dijemur di sana, kemudian dengan halus beliau menyeka keringatku dan keringatnya sendiri dan terakhir menyeka vaginaku dan penisnya.

Hari itu kami bertelanjang bulat seharian selama di dalam rumah, baik itu waktu memasak di dapur, makan siang , nonton TV ataupun saat sekedar mengobrol berdua. Kondisi kami yang bertelanjang bulat membuat kami selalu mudah terangsang lagi untuk bersetubuh, sehingga antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya kami selingi dengan bersetubuh.

Dalam persetubuhan-persetubuhan lanjutannya itu, beliau selalu menggunakan kondom yang dibawanya. Waktu itu aku dengan polosnya memprotes penggunaan kondom karena mengurangi kenikmatan bersetubuh padahal waktu persetubuhan yang pertama beliau tidak menggunakan kondom tersebut.

Sambil nyengir beliau menjelaskan bahwa yang pertamapun seharusnya beliau memakai kondom, tapi beliau khawatir aku keburu sadar dan menolak meneruskan saat beliau sedang memasang kondomnya. Menjelang malam pak Yanto akhirnya pamit pulang setelah total empat kali menyetubuhiku sepanjang hari tadi.

Hubungan kami selanjutnya semakin “panas” karena untuk dua tahun pertama aku benar-benar ketagihan untuk bersetubuh dan untuk itu aku bersedia disetubuhi dimanapun dan dalam segala kondisi, tentu saja hanya dengan pak Yanto saja. Seringkali aku di kantor minta di setubuhi sambil berdiri atau dalam posisi menungging di meja dengan berpakaian lengkap.

Kalau aku sedang menemani pak Yanto ke luar kantor atau saat diantar pulang sorenya, kadang aku suka merengek minta mampir ke hotel melati atau motel untuk memuaskan berahiku. Tidak terhitung pula persetubuhan yang kami lakukan di dalam mobil yang biasanya kami parkir areal parkir umum yang luas tapi gelap.

Pak Yanto tidak pernah menolak permintaanku, tapi beliau mewajibkan aku untuk selalu membawa kondom di dalam tasku karena beliau tidak bisa membawa persediaan kondom yang memadai tanpa ketahuan istrinya.

Tapi nafsu berahiku yang terlalu tinggi ini akhirnya membawa akibat fatal ketika aku memaksa untuk tetap disetubuhi pada saat persediaan kondom telah habis. Saat itu aku meminta bersetubuh dengan posisiku di atas dan pada saat pak Yanto akan ejakulasi aku tidak mengindahkan isyarat pak Yanto untuk mencabut vaginaku dari penisnya karena aku belum mencapai orgasmeku yang ketiga sehingga akhirnya sperma beliau tumpah di dalam tubuhku.

Akibatnya dua bulan kemudian aku dipastikan hamil !

Rasa bersalah membuatku tidak berani langsung membicarakannya kepada pak Yanto sehingga janinku semakin membesar. Pak Yanto akhirnya mengetahui juga setelah beliau merasa heran karena aku bersedia disetubuhi pada tanggal-tanggal biasanya aku mendapat haid dan juga merasakan payudaraku semakin membesar.

Karena kandunganku yang mulai besar, pak Yanto membawaku ke dokter kandungan untuk digugurkan dengan cara yang aman. Dokter tersebut mau melakukan tindakan aborsi karena aku diakui sebagai istri muda beliau yang tidak diijinkan punya anak oleh istri tuanya. Sangat ironis memang …

Kehamilan yang tidak dikehendaki dan aborsi yang aku lakukan membuat Pak Yanto memintaku untuk memasang IUD sehingga kami berdua tidak lagi perlu khawatir akan kebobolan. Sehingga kini aktivitas seks kami berdua terasa makin intensif dan tanpa disadari mulai terlalu demonstratif yang membuat orang-orang kantor mulai bertanya-tanya adanya hubungan istimewa diantara kami.

Akhirnya untuk mencegah kecurigaan orang-orang kantor yang sering melihatku keluar dengan nafas memburu dan lipstik memudar dari ruangan bossnya hampir dua kali sehari, pak Yanto merekomendasikan aku ke perusahaan lain yang dikelola pelanggan perusahaan kami.

Kemudian aku dikontrakkan kamar kos yang memungkinkan beliau datang kapan saja. Hampir setiap sore sepulang dari kantor beliau datang menyetubuhiku sebelum pulang ke rumahnya dan kadang-kadang pagi-pagi juga datang mengantarku ke kantor setelah bersetubuh dulu tentunya. Setelah hampir empat tahun berhubungan dengan pak Yanto tanpa status yang jelas, akhirnya aku menerima lamaran dari teman SMAku yang inginmengajakku menikah tanpa melewati pacaran.

Mulanya pak Yanto keberatan dengan keputusanku, tapi akhirnya beliau mau menerimanya setelah aku berjanji mau tetap melayaninya kalau diminta. Hal itu memang bisa aku buktikan, bahkan saat aku sedang hamil anak pertamaku, aku tetap bersedia bersetubuh dengan beliau.

Aku memang tidak pernah bisa melupakan mantan bossku ini, bukan karena beliau orang yang telah merengut keperawananku, tapi karena aku memang mencintainya.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Minggu, 28 Mei 2017

Keperawananku Diambil Sesaat Mengenal Anak-Anak Geng Motor - AsliCeritaDewasa

Keperawananku Diambil Sesaat Mengenal Anak-Anak Geng Motor - AsliCeritaDewasa.



Perkenalkan nama saya Ninis (nama samaran) umur saya sekarang 20 tahun, ini cerita yang baru saya alami beberapa bulan lalu, pertama saya mendapatkan sms (bisa dibilang sms nyasar) saya berkenalan dengan Seifer salah satu geng motor.


Seifer pun sering sms tanya kabar ke aku, “hai gimana kabarnya Nin” aku jawab “baik kak” dan semakin asik aku dibawa perkataan smsnya si Seifer, selang beberpa hari dia ingin mengajak ketemuan sama aku, tapi bilang nya Seifer sendiri aja tidak usah bawa teman, kemudian saya pun meng iyakan ketemuan di salah satu mall di kawasan blok M,

Akhirnya pun kami saling bertemu, Seifer pun mengajak saya nonton Bioskop XXI dan makan di restoran, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, akhirnya aku pun diantar pulang dengan motor scopynya yang sudah di modifikasi sedemikian rupanya terhilat keren motornya, ehh…disela perjalananya ternyata Seifer bukanya mengajak aku pulang ke rumah, malah dia membawa kedaerah Kemayoran kareana dia ingin memperkenalkan diriku kepada teman anggota geng motor lainnya.

Setelah sampai di sebuah rumah temannya yang saya ketahui di tempatin oleh Rahman tersebut saya melihat ada temannya yang berjumlah tujuh orang sudah menunggu. Mereka ada yang main kartu gaplek dan ada juga yang utak atik motor.


Di situ saya berkenalan dengan para pria yang bernama Andre, Kautsar, Rahman sebagai pemilik rumah, Budi, Denis, Musa dan yang terakhir Barlen. Sampai akhirnya Rahman membawakan minuman Coca Cola dan memberikan minuman itu kepada Seifer.

Seifer memasukkan sejenis tablet berwarna putih kedalam minuman Coca Cola tersebut dan memberikan minuman tersebut kepada saya. Saya sempat menolak tetapi Seifer memaksakan saya untuk meminumnya.

Dan dengan berat hati dan merasa tidak enak kepada Seifer dan teman temannya akhirnya saya meminum Coca Cola tersebut. Setelah saya meminum Coca Cola tersebut setengah jam kemudian badan saya merasa panas dan terasa merinding di sekujur tubuh saya. Seifer akhirnya membawa saya ke kamar yang di tempati Rahman tersebut.

Dan saya pun di baringkan di tempat tidur, Saya ingin melawan tetapi saya tidak bisa karena badan rasanya lemas. Seifer pun bilang kepada saya ” Tenang Ninis kamu sebentar lagi akan di ajarkan menjadi wanita dewasa”. Seifer pun mulai meraba setiap bagian tubuh saya di mulai dari membuka kancing seragam putih saya, berlanjut membuka bra putih yang saya kenakan. Saya pun tidak bisa berbuat apa apa lagi.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Mulut Seifer pun mulai menjilati puting payudara saya yang katanya berbentuk kecil itu. Setelah Seifer puas menjilati puting payudara saya itu dia pun mulai membuka rok biru yang saya gunakan. Seifer mulai membuka kesamping celana dalam yang saya gunakan.

Seifer memanggil Musa untuk meminjam handphone Blackberrynya. Handphone tersebut akan di gunakan oleh seifer untuk memfoto vagina saya tersebut. Dia bilang ingin melihat seperti apa bentuk selaput dara itu. Bibir vagina saya di buka dengan bantuan jari jempol dan telunjuknya Denis.

Seifer pun mengambil posisi di bawah saya dengan memfokuskan kamera handphone tersebut tepat ke bagian lubang vagina. Para pria yang ada di situ hanya diam saja dengan mata mereka fokus ke arah vagina saya yang telah di buka oleh Denis.

Setelah Seifer memfoto vagina saya dia pun menunjukkan hasil foto itu kepada saya dan teman temannya. Di foto itu saya lihat ada warna putih pas di dalam lubang vagina. Seifer bilang yang putih itu adalah selaput dara saya.

Saya pun menangis kepada Seifer agar jangan di rusak selaput dara saya tersebut. Tetapi Seifer mengelus rambut saya dan menenangkan saya. Dia bilang “Tidak apa apa Ninis kamu pun lambat laun pasti vaginanya akan di masukin penis laki laki”.


Dengan perasaan takut saya pun tidak bisa berkata apa apa lagi. Akhirnya Seifer membuka celananya dan saya pun melihat penis pria secara langsung untuk pertama kalinya. Penis Seifer bentuknya besar, panjang, dan berurat. Dengan penuh nafsu Seifer pun mulai menggosokkan penisnnya tersebut ke Vagina saya.

Dengan penuh penyesalan, rasa takut, malu dan badan lemas saya pun hanya bisa pasrah sewaktu Seifer berusaha ingin memasukkan penisnya ke dalam lubang vagina. Sampai lima menit penis Seifer tidak bisa masuk akhirnya dia memanggil Rahman untuk di ambilkan body lotion. Rahman pun memberikan body lotion merek Vaseline tersebut kepada Seifer. Dengan tangannya Seifer mulai mengolesi Vaseline tersebut ke penisnya yang besar.

Setelah licin dia pun mulai berusaha memasukkan penisnya ke dalam liang vagina saya. Seifer pun mulai memasukkan penisnya dengan posisi saya di suruh dudukin penisnya. Setelah masuk dia pun langsung mendekap kepala saya sambil mengelus eluskan rambut saya tersebut dan juga mulai mencium bibir saya.

Dengan perasaan campur aduk yang saya alami mulai dari rasa sakit di lubang vagina sampai melihat di seprai tempat tidur ada darah yang kata Seifer itu darah kegadisan saya. Setelah lima belas menit penis itu keluar masuk ke dalam lubang vagina akhirnya Seifer mulai merasa seperti bergetar. Seifer pun mulai mengeluarkan cairan berwarna putih dan beraroma amis tersebut kedalam liang vagina saya.

Setelah selesai Seifer pun bangkit dan saya pun sibuk memeriksa vagina saya tersebut. Saya buka bibir vagina saya dan saya melihat ada cairan berwarna putih meleleh keluar.Seifer pun masih sibuk membersihkan penisnya yang bekas sperma dan darah kegadisan saya tersebut dengan menggunakan celana dalam yang saya pakai. Seifer pun bangkit dari tempat tidur dan mengijinkan para teman temannya untuk mengentotin saya.

Dengan penuh kegembiraan mereka pun bersorak sorai senang. Sampai akhirnya Andre yang mengambil giliran kedua tersebut. Selama saya di entotin mereka pun memberikan semangat dengan kata kata kotor. Seperti yang di ucapkan oleh Kausar kepada temannya dengan kalimat

“Entot ninis…. entot ninis…. entot… entot…” Kalimat yang di ucapkan Kautsar itu secara langsung memberikan dukungan semangat kepada teman temannya yang lagi masukkan penisnya ke dalam lubang vagina saya dan saya pun sangat merasa terhina atas ucapan Kautsar tersebut. Seifer memberi pesan kepada teman temannya agar cairan sperma masing masing di masukin ke dalam lubang vagina saya saja. Dia nggak mau kalau sampai saya hamil dia yang akan bertanggung jawab.

Seifer berkata “Masukin aja bro sperma lo pada ke dalam vaginanya ninis biar kalau dia hamil ninis nggak akan minta tanggung jawab ke gue dan juga itu kan bayi kita bersama”. Saya pun teringat kalau pada saat itu belum menstruasi. Setelah semuanya dapat giliran saya merasa sangat capek melayani mereka.

Saya pun melihat kondisi bibir vagina saya yang telah membesar dan berwarna merah terang dengan di dalamnya banyak cairan sperma dari pada cowok geng motor tersebut. Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam dan saya pun di antar oleh Seifer pulang ke daerah blok M.

Setelah kejadian tersebut saya pun di angkat menjadi anggota cewek di geng motornya Seifer. Di situ saya di kerjakan sebagai pemuas nafsu para anggota yang telah selesai balapan.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Jumat, 26 Mei 2017

Karena Aku Dikenal Murahan Siapa Saja Bisa Minta Ngentot Denganku - AsliCeritaDewasa

Karena Aku Dikenal Murahan Siapa Saja Bisa Minta Ngentot Denganku - AsliCeritaDewasa.



Perkenalkan nama saya Mimi ini kisahku nyata waktu gw masih dibangku SMA, disuatu hari tepatnya hari selasa, waktu gw dikelas situasi membuat aku bingung seolah olah temen temen cowo berubah, apalagi si yoga dia sering berani ngeremas pantat gw saat ada kesempatan malah tak jarang dia senyum-senyum nakal kearah gw.


Puncaknya si aris temen sekelas yg pernah nembak gw tapi gw tolak berbisik sesuatu di telinga gw “mi gw pengen dong ngentotin lo kaya yoga…!!!” gila bagai kesambar petir rasa kaget gw karena ucapan aris itu ditambah lagi dia ngeluarin cd putih yg waktu itu gw pake saat ngentot sama yoga… si yoga bener-bener bangsat karena ga bisa ngejaga rahasia .

si Aris berbisik ke telingaku berkata dengan nada lembut da mendesah “gimana boleh ga??? Apa lo pengen sekolahan tau kalo lo bisa di pake???” akhirnya gw cuman bisa terdiam dengan ucapan aris itu… “ok lu maunya kapan???” saking bingung dan takut akhirnya gw balik nantang aris “tapi lo harus janji rahasia ini jangan ampe bocor…!!!”

“ok tenang aja paling cuman lima orang yg dikasih tau si yoga, gw tunggu lo istirahat di toilet…!!!” setelah itu aris ninggalin gw sambil tersenyum penuh kemenangan… gila berati kalo kelima cowo itu nagih jatah yg sama gw harus ngelayanin lima orang cowo???

Tapi tak apalah toh gw juga nikmatin ko… begitu bisik gw dalam hati. sebelumnya Aris sudah stand by di dalam toilet, setelah ada kesepakatan antara gw dan Aris maka dengan kode gw tinggal ngetuk pintu toilet yg tertutup dua kali setelah itu aris bakal ngebukain pintunya.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Ternyata benar saja ga lama setelah gw ngetuk pintu toilet yg tertutup aris langsung ngebuka pintu dan narik gw kedalam ketoilet, lalu dia nyenderin tubuh gw ditembok setelah itu dengan brutal dia ngulum bibir gw dan tangannya ngeremas pantat sama toket gw,

karena waktu istirhat yg singkat aris telihat buru-buru ngeluarin kontolnya dari celana abu-abu yag dia pake setelah itu dia nurunin cd gw dan ngangkatin rok abu-abu gw dia sesaat terdiam ngeliat hencet gw yg masih bersih karna belum ada bulu yg tumbuh setelah puas mandangin hencet gw lalu dia mulai ngegesekin kontolnya di hencet gw yg mulai basah akibat bergesekan dengan kontol aris.

Tapi dengan posisi berdiri dan gw yg masih make rok aris kesulitan masukin kontolnya di hencet gw,karena gw juga udah kepalang horni maka gw berinisiatip balik badan dan nunggingin pantat gw di depan aris ,tanpa perlu di komando lagi aris segera naikin rok gw keatas pantat dan dengan sangat hati-hati dia mulai neken kontolnya hingga ngebelah hencet gw dan perlahan nerobos masuk. Gw berusha nahan desahan saat kontol aris dengan mantap telah nancap dihencet gw setelah itu dia mulai maju mundurin pantatnya yg diikuti goyangan pantat gw.

Aris terlihat merem melek saat kontolnya dengan lancar keluar masuk di hencet gw, ternyata si aris lumayan kuat juga karena dia bisa bertahan lama walaupun gw ngegoyangin pantat dengan liar ,padahal cowo gw aja ga pernah bisa bertahan lama kalo gw udah goyangin pantat.

Semakin lama hujaman kontol aris di hencet gw semakin cepat hingga ngeluarin bunyi yang indah… tangannyapun kini mulai aktif ngeremas toket gw,, karena situasi yg ga memungkinkan sekuat tenaga gw tahan supaya gw ga mendesah karena takut ketauan,tapi akhirnya gw ga bisa nahan jeritan kenikmatan gw saat tubuh gw dilanda orgasme yg sangat hebat hingga tubuh gw ngejang –ngejang setelah itu aris segera ngeluarin kontolnya dari hencet gw dan nundukin kepala gw kearah kontolnya, tentunya gw paham dengan maksud aris itu.

Maka dengan lincah lidah gw bermain di kepala kontol aris ,tapi tiba-tiba aris ngedorong pantatnya hingga kontolnya masuk di mulut gw lalu dia ngeluar masukin kontolnya di mulut gw dengan gerakan cepat seakan dia lagi ngentotin mulut gw dan tak lama setelah itu tubuh aris ngejang hebat diikuti semprotan spermanya di mulut gw yang terpaksa gw telen semua karena takut belepotan kebaju.

“makasi ya mi.. hencet lo enak!!!” lalu diam-diam dia keluar dari toilet dan ningalin gw yg lagi ngebersihin sisa spermanya di mulut gw.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Kamis, 18 Mei 2017

Objek Fantasi Seksualku Selalu Kebayang Pakaian Dalam Wanita - AsliCeritaDewasa

Objek Fantasi Seksualku Selalu Kebayang Pakaian Dalam Wanita - AsliCeritaDewasa.



Pertama kali aku bekerja, aku mendapatkan posisi sebagai petugas kebersihan kamar hotel, saat itulah cerita ini dimulai, terus terang aku bukan si jelek atau si tampan, tapi sedap dipandang mata kata ibuku (boleh dong memuji diri sendiri),


keluargaku bukan “orang berpunya” dan aku juga tak pandai berkata-kata, mungkin itu pula sebabnya aku jadi sering kikuk, minder kalau bertemu dengan seorang wanita, apalagi wanita itu cantik dan aku tertarik padanya, duh! pasti aku tak ubahnya sebuah patung yang bisa berkeringat!

Bisa ditebak, bahwa aku belum pernah merasakan yang namanya pacaran! ah kacian deh gue, tapi tunggu dulu! bukan berarti aku tidak tertarik dengan sex, justru libidoku termasuk tinggi, dibuktikan saat aku membersihkan sebuah kamar yang dihuni oleh pasangan pria dan wanita, pastilah orang lain akan geli melihatku,

karena rudalku mengeras, membatu, membesar tanpa terkendali membayangkan pergumulan penuh birahi diantara mereka, hingga aku tidak bisa bekerja dengan posisi berdiri tegak, badanku agak membungkuk bukan karena sopan, tapi aduh! malu kalau ketahuan horny.

Suatu hari aku membersihkan kamar hotel yang dihuni 4 orang ABG yang sedang berlibur di Jakarta, mereka berasal dari pulau Sulawesi, wuih! kulit mereka putih bersih bersinar, tinggi 160an membuat mereka terlihat semampai dengan berat 47an, lincah, cantik, aih sungguh menggemaskan dengan usia meranum. ‘Sweetseventen’.

Siang itu mereka sudah melesat ke mall, meninggalkan kamar dengan berbagai atribut ABGnya yang berserakan diseantero kamar.

“Ah anak manja! apa susahnya sih merapikan barangnya sendiri,” pikirku sambil geleng kepala, setelah kurapikan kamarnya, tiba saatnya aku membersihkan kamar mandi.
“Hah, berantakan juga rupanya!”


Terlihat baju-baju bergoyang-goyang di belakang pintu kamar mandi saat aku masuk ke dalam dan kututup pintu kamar mandinya, goyangan itu membuat celana dalam dan BH yang berada di balik baju-baju itu tersembul menggoda, berwarna cerah dan bermotif lucu-lucu. Sikat gigi, sabun mandi, handuk tergeletak begitu saja, mereka benar-benar ingin bersenang-senang hingga tak ada waktu buat sedikit merapikan kamar, “Toh akan ada yang membereskan,” begitu mungkin pikirnya.

Semua sudah kembali ke tempatnya, kecuali baju kotor, CD dan BH aku biarkan di gantungan, ‘malu ah!’ menyentuhnya, seakan ada getaran aneh, seakan-akan mereka sendiri yang dihadapanku, tetapi kemudian rasioku bekerja menyadarkanku bahwa itu hanyalah seonggok pakaian.

“Hei! kenapa malu, meskipun kau cium pun tak akan berteriak!” begitu bunyi kepalaku saat memandang segitiga-segitiga lucu dan kacamata mungil penutup dada itu.

Sesaat aku memandangnya lagi, dan mulai tergoda untuk menjamahnya, tanpa sadar tanganku bergerak meraihnya untuk sekedar mengelusnya, tanganku bergetar hebat saat memegangnya lalu tiba-tiba muncul perasaan horny yang meluap-luap hingga aku mulai mengendus, mencium celana dalam warna putih yang berhiaskan bunga-bunga kecil itu dengan birahi yang menggelora.

Ooh! betul-betul birahiku memuncak saat kuhirup dalam-dalam aroma kewanitaan para gadis belia itu, kupenuhi rongga dadaku seakan tak ingin kusisakan ruang kosong paru-paru ini tanpa wangi tubuh dan keringat sedap yang menempel di CD dan BH itu. Kakiku terasa lemas sementara batangku semakin mengeras.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Kuremas-remas dengan gemas dan sekali lagi kuhirup dalam-dalam kesegaran aroma keringat yang melekat erat di celana dalam dan BH itu, aku jadi ingat saat para gadis itu bererobik tadi pagi, “mmhh.. Mmhh aah ssh.. ” aku bernafas dengan hidung tertutup kain berenda itu, secuil aroma pipis menambah rasa birahiku menjadi-jadi, seakan aku benar-benar melumat vagina para gadis itu.

Aku semakin larut dengan fantasiku, celana dalam dan BH kotor yang digantungan sebanyak 4 pasang plus baju-baju kotor dengan wangi badan penuh sensasi gadis remaja membalut seluruh tubuhku yang tanpa sadar sudah polos telanjang! Benar!,

seolah aku bersetubuh dengan mereka, berempat sekaligus, aku tersandar di dinding kamar mandi sambil mengusap-usapkan ke penisku dengan lembut celana dalam tipis itu bergantian dengan tangan kiriku sambil terus beronani,

tangan kananku membenamkan BH dengan bau asam keringat yang segar itu ke hidungku, sementara kaos-kaos centil yang saat dipakai akan memamerkan ketiaknya yang putih bersih dan tak cukup untuk menutupi keindahan perut dan pusar pemakainya itu kututupkan diseluruh tubuhku yang terus bergetar hebat.

Kulihat bagian CD yang menyempit diselangkangan, terdapat noda-noda samar dan lendir bening tipis diatasnya, kuhirup dengan nikmat! kujilat, kuhisap seolah menjilat vaginanya dengan gemas, agak asin rasanya. Kulahap dengan ganas, kutarik, kugigit, oohh nikmatnya..


Kubentangkan CD yang mungil itu dan kutempelkan bagian selangkangan penutup vagina itu di penisku, woow! besarnya kotolku terlihat tak sebanding dengan lebar penutup vagina dibagian bawah celana dalam itu, rudalku terlihat terlalu besar untuk ukuran selangkangan para gadis itu, nafsuku menjadi meledak membayangkan begitu sesaknya jika rudalku memasuki vaginanya! tiba-tiba badanku bergetar hebat, sensasi yang luar biasa!!, penisku tak kuasa menahan muntahan lahar kenikmatan yang berdenyut-denyut mendesak keluar itu dan

“Ah..! ah! nikmat sekali!”. Terasa berliter-liter melesat keluar dibarengi sengatan gairah birahi dan terus kukocok-kocokkan serta kugesek-gesekkan rudalku pada celana dalam dan BH itu hingga getaran yang menyerang seluruh tubuhku membuat diriku terkejang-kejang tak terkendali.

Peluhku berluncuran diseluruh tubuhku, lemas, lega, bercampur aduk membuat rasa sensasi yang luar biasa di benakku, kubiarkan nafasku yang memburu perlahan berangsur normal, setelah beberapa menit terkulai lemas, aku mulai bangun,

beranjak merapikan baju-baju kotor para gadis itu yang ikut terlempar berserakan saat aku mencapai orgasme hebat, kubersihkan ledakan dan ceceran lahar yang menempel pada CD dan BH dengan tissue agar tersamar,

bagaimanapun aku tak ingin mereka tahu bahwa ‘daleman’ mereka telah kujadikan bulan-bulanan alat pemuas nafsu birahi dan yang pasti supaya mereka tidak curiga sehingga aku tetap bisa leluasa “menikmati” celana dalam dan BH kotor mereka selama menginap di hotel tempatku bekerja.

Sejak saat itulah aku menjadi tergila-gila untuk menciumi celana dalam kotor para gadis, katakanlah ada seorang gadis dengan bodi aduhai, cantik, menarik dan saat duduk roknya terbuka sampai terlihat celana dalamnya atau pada pantatnya terlihat garis celana dalamnya maka aku tidak terlalu tertarik padanya, yang ada di pikiranku justru,

“Andai aku bisa menciumi, menjilati, merasakan kelembutan celana dalamnya ah.. Betapa nikmatnya”.

Celana dalam yang menjadi korbanku pun semakin banyak berjatuhan, aku semakin terobsesi untuk merasakan segala tipe cewek lewat celana dalam dan BHnya, aku merasa sudah ‘ merasakan’ seorang wanita hanya dengan mencumbu dalemannya, bukankah celana dalam dan BH adalah barang yang paling pribadi? seolah dengan mendapatkannya aku pun telah menikmati tubuhnya.

Mulai dari wanita pribumi sampai dengan wanita bule kuperkosa dalemannya, ada yang aku ambil dari kopernya, cantelan kamar mandi, dan sebagainya. Aku tidak tertarik jika wanita itu sedang mens (soalnya enggak ada aromanya, pake softex sih), sehabis atau sebelum mens juga males! kurang menggairahkan aromanya, wanita yang habis ditiduri (merasa didahului), gemuk!, terlalu jorok, yang jelas aku suka yang sehabis dipakai wanita muda dan model CD atau BHnya tidak aneh-aneh.

Juga yang paling aku sukai adalah cara penyimpanannya karena kadang CD atau BH setelah dipakai dan belum dicuci tersebut disimpan rapi jali, tersembunyi sekali, menjadikan aku berdebar-debar saat mencarinya, ada sensasi tersendiri setelah agak susah mencarinya. Pernah suatu ketika aku mencarinya sampai isi tas aku ubek-ubek, ada duit 10 jeti disimpan disitu, ah tapi aku tak tertarik tuh! Gile ya..

Aku lebih senang si segitiga itu! Akhirnya tetap juga tidak aku temukan, hingga aku baru tahu, ternyata dia memakai segitiga yang dibikin dari kertas tissu yang banyak dijual di swalayan, waah! Dan dibuang di tempat sampah, ini juga aku tidak suka, aku lebih suka kain biasa yang mungkin di benakku terlintas bahwa celana dalam tissue tidak mempunyai nilai historis, pakai sekali langsung buang!

Kebiasaanku semakin parah saat aku bertugas di laundry, yang tadinya aku perlu mengetahui siapa pemilik celana dalam dan BH itu, agar pada saat berfantasi benar-benar nyata, maka sekarang celana dalam dan BH wanita siapapun asal ukurannya tidak besar, tidak sedang haid, dan baru saja dipakai, menjadi santapanku saat membongkar laundry bag.

Aku mempunyai ruangan tersendiri yang bisa kukunci, sehingga aku dengan santainya membawa celana dalam dan BH itu keruanganku, biasanya kulakukan saat malam hari, wah kadang ada belasan celana dalam dan BH dalam semalam! berwarna-warni, menggairahkan! sampai-sampai aku perlu membuat catatan dahulu, supaya tidak tertukar-tukar saat mengembalikan ke dalam keranjangnya masing-masing.

Aku semakin bertambah berani dengan menyemprot CD dan BH itu dengan lahar kenikmatanku (toh pemiliknya tidak bakalan tahu), aku merasa puas saat melihat CD dan BH yang tak berdaya itu berbasah-basah dengan spermaku.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Senin, 15 Mei 2017

Hubungan Gelap Yang Sangat Seru Dengan Tetangga Cantikku - AsliCeritaDewasa

Hubungan Gelap Yang Sangat Seru Dengan Tetangga Cantikku - AsliCeritaDewasa.



Seperti telah anda ketahui hubunganku dengan Bu Ihksan istri tetanggaku yg cantik itu tetap berlanjut sampai kini, walaupun aku telah berumah tangga. Namun dalam perkimpoianku yg sudah berjalan dua tahun lebih, kami belum dikaruniai anak.


Istriku tdk hamil-hamil juga walaupun k0ntolku kutojoskan ke memek istriku siang malam dengan penuh semangat. Kebetulan istriku juga mempunyai nafsu seks yg besar. Baru disentuh saja nafsunya sudah naik.

Biasanya dia lalu melorotkan celana dalamnya, menyingkap pakaian serta mengangkangkan pahanya agar memeknya yg tebal bulunya itu segera digarap. Di mana saja, di kursi tamu, di dapur, di kamar mandi, apalagi di tempat tidur, kalau sudah nafsu, ya aku masukkan saja k0ntolku ke memeknya. Istriku juga dengan penuh gairah menerima coblosanku. Aku sendiri terus terang setiap saat melihat istriku selalu nafsu saja deh. Memang istriku benar-benar membuat hidupku penuh semangat dan gairah.

Tetapi karena istriku tdk hamil-hamil juga aku jadi agak kawatir. Kalau mandul, jelas aku tdk. Karena sudah terbukti Bu Ihksan hamil, dan anakku yg cantik itu sekarang menjadi anak kesayangan keluarga Pak Ihksan. Apakah istriku yg mandul? Kalau melihat fisik serta haidnya yg teratur, aku yakin istriku subur juga.

Apakah aku kena hukuman karena aku selingkuh dengan Bu Ihksan? aah, mosok. Nggak mungkin itu. Apakah karena dosa? Waah, mestinya ya memang dosa besar. Tapi karena menyetubuhi Bu Ihksan itu enak dan nikmat, apalagi dia juga senang, maka hubungan gelap itu perlu diteruskan, dipelihara, dan dilestarikan.

Untuk mengatur perselingkuhanku dengan Bu Ihksan, kami sepakat dengan membuat kode khusus yg hanya diketahui kami berdua. Apabila Pak Ihksan tdk ada di rumah dan benar-benar aman, Bu Ihksan memadamkan lampu di sumur belakang rumahnya.

Biasanya lampu 5 watt itu menyala sepanjang malam, namun kalau pada pukul 20.00 lampu itu padam, berarti keadaan aman dan aku dapat mengunjungi Bu Ihksan. Karena dari samping rumahku dapat terlihat belakang rumah Bu Ihksan, dengan mudah aku dapat menangkap tanda tersebut. Tetapi pernah tanda itu tdk ada sampai 1 atau 2 bulan, bahkan 3 bulan.


Aku kadang-kadang jadi agak jengkel dan frustasi (karena kangen) dan aku mengira juga Bu Ihksan sudah bosan denganku. Tetapi ternyata memang kesempatan itu benar-benar tdk ada, sehingga tdk aman untuk bertemu. Pada suatu hari aku berpapasan dengan Bu Ihksan di jalan dan seperti biasanya kami saling menyapa baik-baik. Sebelum melanjutkan perjalanannya, dia berkata,

“Dik Iwan, besok malam minggu ada keperluan nggak?”
“Kayaknya sih nggak ada acara kemana-mana. Emangnya ada apa?” jawabku dengan penuh harapan karena sudah hampir satu bulan kami tdk bermesraan.
“Nanti ke rumah yaa!” katanya dengan tersenyum malu-malu.
“Emangnya Pak Ihksan nggak ada?” kataku.

Dia tdk menjawab, cuma tersenyum manis dan pergi meneruskan perjalanannya. Walaupun sudah biasa, darahku pun berdesir juga membaygkan pertemuanku malam minggu nanti. Seperti biasa malam minggu adalah giliran ronda malamku.

Istriku sudah tahu itu, sehingga tdk menaruh curiga atau bertanya apa-apa kalau pergi keluar malam itu. Aku sudah bersiap untuk menemui Bu Ihksan. Aku hanya memakai sarung, tdk memakai celana dalam dan kaos lengan panjang biar agak hangat.

Dan memang kalau tidur aku tdk pernah pakai celana dalam tetapi hanya memakai sarung saja. Rasanya lebih rileks dan tdk sumpek, serta k0ntolnya biar mendapat udara yg cukup setelah seharian dipepes dalam celana dalam yg ketat.

Waktu menunjukkan pukul 22.00. Lampu belakang rumah Bu Ihksan sudah padam dari tadi. Aku berjalan memutar dulu untuk melihat situasi apakah sudah benar-benar sepi dan aman. Setelah yakin aman, aku menuju ke samping rumah Bu Ihksan. Aku ketok kaca nako kamarnya. Tanpa menunggu jawaban, aku langsung menuju ke pintu belakang. Tdk berapa lama terdengar kunci dibuka. Pelan pintu terbuka dan aku masuk ke dalam. Pintu ditutup kembali.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Aku berjalan beriringan mengikuti Bu Ihksan masuk ke kamar tidurnya. Setelah pintu ditutup kembali, kami langsung berpelukan dan berciuman untuk menyalurkan kerinduan kami. Kami sangat menikmati kemesraan itu, karena memang sudah hampir satu bulan kami tdk mempunyai kesempatan untuk melakukannya.

Setelah itu, Bu Ihksan mendorongku, tangannya di pinggangku, dan tanganku berada di pundaknya. Kami berpandangan mesra, Bu Ihksan tersenyum manis dan memelukku kembali erat-erat. Kepalanya disandarkan di dadaku.

“Paa, sudah lama kita nggak begini”, katanya lirih.

Bu Ihksan sekarang kalau sedang bermesraan atau bersetubuh memanggilku Papa. Demikian juga aku selalu membisikkan dan menyebutnya Mama kepadanya. Nampaknya Bu Ihksan menghayati betul bahwa Nia, anaknya yg cantik itu bikinan kami berdua.

“Pak Ihksan sedang kemana sih maa”, tanyaku.
“Sedang mengikuti piknik karyawan ke Pangandaran. Aku sengaja nggak ikut dan hanya Nia saja yg ikut. Tenang saja, pulangnya baru besok sore”, katanya sambil terus mendekapku.
“Maa, aku mau ngomong nih”, kataku sambil duduk bersanding di tempat tidur. Bu Ihksan diam saja dan memandangku penuh tanda tanya.

“Maa, sudah dua tahun lebih aku berumah tangga, tetapi istriku belum hamil-hamil juga. Kamu tahu, mustinya secara fisik, kami tdk ada masalah. Aku jelas bisa bikin anak, buktinya sudah ada kan. Aku nggak tahu kenapa kok belum jadi juga. Padahal bikinnya tdk pernah berhenti, siang malam”, kataku agak melucu. Bu Ihksan memandangku.

“Pa, aku harus berbuat apa untuk membantumu. Kalau aku hamil lagi, aku yakin suamiku tdk akan mengijinkan adiknya Nia kamu minta menjadi anak angkatmu. Toh anak kami kan baru dua orang nantinya, dan pasti suamiku akan sayang sekali.

Untukku sih memang seharusnya bapaknya sendiri yg mengurusnya. Tdk seperti sekarang, keenakan dia. Cuma bikin doang, giliran sudah jadi bocah orang lain dong yg ngurus”, katanya sambil merenggut manja. Aku tersenyum kecut.

“Jangan-jangan ini hukuman buatku ya maa, Aku dihukum tdk punya anak sendiri. Biar tahu rasa”, kataku.
“Ya sabar dulu deh paa, mungkin belum pas saja. Spermamu belum pas ketemu sama telornya Rina (nama istriku). Siapa tahu bulan depan berhasil”, katanya menghiburku.
“Ya mudah-mudahan. Tolong didoain yaa…”
“Enak saja. Didoain? Mustinya aku kan nggak rela Papa menyetubuhi Rina istrimu itu. Mustinya


Papa kan punyaku sendiri, aku monopoli. Nggak boleh punya Papa masuk ke perempuan lain kan. Kok malah minta didoain. Gimana siih”, katanya manja dan sambil memelukku erat-erat. Benar juga, mestinya kami ini jadi suami-istri, dan Nia itu anak kami.

“Maa, kalau kita ngomong-ngomong seperti ini, jadinya nafsunya malah jadi menurun lho. Jangan-jangan nggak jadi main nih”, kataku menggoda.
“Iiih, dasar”, katanya sambil mencubit pahaku kuat-kuat.
“Makanya jangan ngomong saja. Segera saja Mama ini diperlakukan sebagaimana mestinya. Segera digarap doong!” katanya manja.

Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tentu saja kami tdk puas hanya berciuman dan berpelukan saja. Kutidurkan dia di tempat tidur, kutelentangkan. Bu Ihksan mandah saja. Pasrah saja mau diapain. Dia memakai daster dengan kancing yg berderet dari atas ke bawah.

Kubuka kancing dasternya satu per satu mulai dari dada terus ke bawah. Kusibakkan ke kanan dan ke kiri bajunya yg sudah lepas kancingnya itu. Menyembullah buah dadanya yg putih menggunung (dia sudah tdk pakai BH). Celana dalam warna putih yg menutupi memeknya yg nyempluk itu aku pelorotkan.

Aku benar-benar menikmati keindahan tubuh istri gelapku ini. Saat satu kakinya ditekuk untuk melepaskan celana dalamnya, gerakan kakinya yg indah, memeknya yg agak terbuka, aduh pemandangan itu sungguh indah. Benar-benar membuatku menelan ludah. Wajah yg ayu,buah dada yg putih menggunung, perut yg langsing, memek yg nyempluk dan agak terbuka, kaki yg indah agak mengangkang, sungguh mempesona.

Aku tdk tahan lagi. Aku lempar sarungku dan kaosku entah jatuh dimana. Aku segera naik di atas tubuh Bu Ihksan. Kugumuli dia dengan penuh nafsu. Aku tdk peduli Bu Ihksan megap-megap keberatan aku tindih sepenuhnya. Habis gemes banget, nafsu banget sih.

“Uugh jangan nekad tho. Berat nih”, keluh Bu Ihksan.

Aku bertelekan pada telapak tanganku dan dengkulku. K0ntolku yg sudah tegang banget aku paskan ke memeknya. Terampil tangan Bu Ihksan memegangnya dan dituntunnya ke lubang memeknya yg sudah basah. Tdk ada kesulitan lagi, masuklah semuanya ke dalam memeknya.

Dengan penuh semangat kukocok memek Bu Ihksan dengan k0ntolku. Bu Ihksan semakin naik, menggeliat dan merangkulku, melenguh dan merintih. Semakin lama semakin cepat, semakin naik, naik, naik ke puncak.

“Teruuus, teruus paa.. sshh… ssh…” bisik Bu Ihksan
“Maa, aku juga sudah mau… keluaarr”
“Yg dalam paa… yg dalamm. Keluarin di dalaam Paa… Paa… Adduuh Paa nikmat banget Paa…, ouuch..”, jeritnya lirih yg merangkulku kuat-kuat.

Kutekan dalam-dalam k0ntolku ke memeknyanya. Creeet, croot, crroottt, keluarlah spermaku di dalam rahim istri gelapku ini. Napasku seperti terputus. Kenikmatan luar biasa menjalar kesuluruh tubuhku. Bu Ihksan menggigit pundakku. Dia juga sudah mencapai puncak. Beberapa detik dia aku tindih dan dia merangkul kuat-kuat.

Akhirnya rangkulannya terlepas. Kuangkat tubuhku. K0ntolku masih di dalam, aku gerakkan pelan-pelan, aduh geli dan ngilu sekali sampai tulang sumsum. Memeknya licin sekali penuh spermaku. Kucabut k0ntolku dan aku terguling di samping Bu Ihksan. Bu Ihksan miring menghadapku dan tangannya diletakkan di atas perutku.

Dia berbisik,

“Paa, Nia sudah cukup besar untuk punya adik. Mudah-mudahan kali ini langsung jadi ya paa.

Aku ingin dia seorang laki-laki. Sebelum Papa tadi mengeluh Rina belum hamil, aku memang sudah berniat untuk membuatkan Nia seorang adik. Sekalian untuk test apakah Papa masih joos apa tdk. Kalau aku hamil lagi berarti Papa masih joosss. Kalau nanti pengin menggendong anak, ya gendong saja Nia sama adiknya yg baru saja dibuat ini.” Dia tersenyum manis.

Aku diam saja. menerawang jauh, alangkah nikmatnya bisa menggendong anak-anakku.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Minggu, 14 Mei 2017

Obsesi Mencumbui Tetanggaku Akhirnya Kesampaian Juga - AsliCeritaDewasa

Obsesi Mencumbui Tetanggaku Akhirnya Kesampaian Juga - AsliCeritaDewasa.



Sudah bertahun-tahun kegiatan ronda malam di lingkungan tempat tinggalku berjalan dengan baik. Setiap malam ada satu grup terdiri dari 3 orang. Sebagai anak belia yg sudah bekerja aku dapat giliran ronda pada malam minggu. Pada suatu malam minggu aku giliran ronda. Tetapi sampai pukul 23.00 2 orang temanku tdk muncul di pos perondaan.


Aku tdk peduli mau datang apa tdk, karena aku maklum tugas ronda adalah sukarela, sehingga tdk baik untuk dipaksa-paksa. Biarlah aku ronda sendiri tdk ada masalah. Karena memang belum mengantuk, aku jalan-jalan mengontrol kampung. Biasanya kami mengelilingi rumah-rumah penduduk.

Pada waktu sampai di samping rumah Pak Ihksan, aku melihat kaca nako yg belum tertutup. Aku mendekati untuk melihat apakah kaca nako itu kelupaan ditutup atau ada orang jahat yg membukanya. Dengan hati-hati kudekati, tetapi ternyata kain korden tertutup rapi.

Kupikir kemarin sore pasti lupa menutup kaca nako, tetapi langsung menutup kain kordennya saja. Mendadak aku mendengar suara aneh, seperti desahan seseorang. Kupasang telinga baik-baik, ternyata suara itu datang dari dalam kamar.

Kudekati pelan-pelan, dan darahku berdesir, ketika ternyata itu suara orang bersetubuh. Nampaknya ini kamar tidur Pak Ihksan dan istrinya. Aku lebih mendekat lagi, suaranya dengusan nafas yg memburu dan gemerisik dan goygan tempat tidur lebih jelas terdengar.

“Ssshh… hhemm… uughh… ugghh, terdengar suara dengusan dan suara orang seperti menahan sesuatu. Jelas itu suara Bu Ihsan yg ditindih suaminya. Terdengar pula bunyi kecepak-kecepok, nampaknya k0ntol Pak Ihksan sedang mengocok liang memek Bu Ihksan.

Aduuh, darahku naik ke kepala, k0ntolku sudah berdiri keras seperti kayu. Aku betul-betul iri membayangkan Pak Ihksan menggumuli istrinya. Alangkah nikmatnya menyetubuhi Bu Ihksan yg cantik dan bahenol itu.

“Oohh, sshh buuu, aku mau keluar, sshh…. ssshh..” terdengar suara Pak Ihksan tersengal-sengal.

Suara kecepak-kecepok makin cepat, dan kemudian berhenti. Nampaknya Pak Ihksan sudah ejakulasi dan pasti k0ntolnya dibenamkan dalam-dalam ke dalam memek Bu Ihksan. Selesailah sudah persetubuhan itu, aku pelan-pelan meninggalkan tempat itu dengan kepala berdenyut-denyut dan k0ntol yg kemeng karena tegang dari tadi.

Sejak malam itu, aku jadi sering mengendap-endap mengintip kegiatan suami-istri itu di tempat tidurnya. Walaupun nako tdk terbuka lagi, namun suaranya masih jelas terdengar dari sela-sela kaca nako yg tdk rapat benar. Aku jadi seperti detektip partikelir yg mengamati kegiatan mereka di sore hari.

Biasanya pukul 21.00 mereka masih melihat siaran TV, dan sesudah itu mereka mematikan lampu dan masuk ke kamar tidurnya. Aku mulai melihat situasi apakah aman untuk mengintip mereka. Apabila aman, aku akan mendekati kamar mereka. Kadang-kadang mereka hanya bercakap-cakap sebentar, terdengar bunyi gemerisik (barangkali memasang selimut), lalu sepi. Pasti mereka terus tidur.

Tetapi apabila mereka masuk kamar, bercakap-cakap, terdengar ketawa-ketawa kecil mereka, jeritan lirih Bu Ihksan yg kegelian (barangkali dia digelitik, dicubit atau diremas buah dadanya oleh Pak Ihksan), dapat dipastikan akan diteruskan dengan persetubuhan. Dan aku pasti mendengarkan sampai selesai. Rasanya seperti kecanduan dengan suara-suara Pak Ihksan dan khususnya suara Bu Ihksan yg keenakan disetubuhi suaminya.

Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa. Apabila aku bertemu Bu Ihksan juga biasa-biasa saja, namun tdk dapat dipungkiri, aku jadi jatuh cinta sama istri Pak Ihksan itu. Orangnya memang cantik, dan badannya padat berisi sesuai dengan seleraku. Khususnya pantat dan buah dadanya yg besar dan bagus.

Aku menyadari bahwa hal itu tdk akan mungkin, karena Bu Ihksan istri orang. Kalau aku berani menggoda Bu Ihksan pasti jadi masalah besar di kampungku. Bisa-bisa aku dipukuli atau diusir dari kampungku. Tetapi nasib orang tdk ada yg tahu. Ternyata aku akhirnya dapat menikmati keindahan tubuh Bu Ihksan.

Pada suatu hari aku mendengar Pak Ihksan opname di rumah sakit, katanya operasi usus buntu. Sebagai tetangga dan masih bujangan aku banyak waktu untuk menengoknya di rumah sakit. Dan yg penting aku mencoba membangun hubungan yg lebih akrab dengan Bu Ihksan.


Pada suatu sore, aku menengok di rumah sakit bersamaan dengan adiknya Pak Ihksan. Sore itu, mereka sepakat Bu Ihksan akan digantikan adiknya menunggu di rumah sakit, karena Bu Ihksan sudah beberapa hari tdk pulang. Aku menawarkan diri untuk pulang bersamaku. Mereka setuju saja dan malah berterima kasih. Terus terang kami sudah menjalin hubungan lebih akrab dengan keluarga itu.

Sehabis mahgrib aku bersama Bu Ihksan pulang. Dalam mobilku kami mulai mengobrol, mengenai sakitnya Pak Ihksan. Katanya seminggu lagi sudah boleh pulang. Aku mulai mencoba untuk berbicara lebih dekat lagi, atau katakanlah lebih kurang ajar. Inikan kesempatan bagus sekali untuk mendekati Bu Ihksan.

“Bu, maaf yaa. ngomong-ngomong Bu Ihksan sudah berkeluarga sekitar 3 tahun kok belum diberi momongan yaa”, kataku hati-hati.
“Ya, itulah Dik Iwan. Kami kan hanya lakoni. Barangkali Tuhan belum mengizinkan”, jawab Bu Ihksan.
“Tapi anu tho bu… anuu.. bikinnya khan jalan terus.” godaku. “Ooh apa, ooh. kalau itu sih iiiya Dik Iwan” jawab Bu Ihksan agak kikuk.

Sebenarnya kan aku tahu, mereka setiap minggunya minmal 2 kali bersetubuh dan terbayg kembali desahan Bu Ihksan yg keenakan. Darahku semakin berdesir-desir. Aku semakin nekad saja.

“Tapi, kok belum berhasil juga yaa bu?” lanjutku.
“Ya, itulah, kami berusaha terus. Tapi ngomong-ngomong kapan Dik Iwan kimpoi. Sudah kerja, sudah punya mobil, cakep lagi. Cepetan dong. Nanti keburu tua lhoo”, kata Bu Ihksan.
“Eeh, benar nih Bu Ihksan. Aku cakep niih. Ah kebetulan, tolong carikan aku Bu. Tolong carikan yg kayak IBu Ihksan ini lhoo”, kataku menggodanya.
“Lho, kok hanya kayak saya. Yg lain yg lebih cakep kan banyak. Saya khan sudah tua, jelek lagi”, katanya sambil ketawa.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Aku harus dapat memanfaatkan situasi. Harus, Bu Ihksan harus aku dapatkan.

“Eeh, Bu Ihksan. Kita kan nggak usah buru-buru nih. Di rumah Bu Ihksan juga kosong. Kita cari makan dulu yaa. Mauu yaa bu, mau yaa”, ajakku dengan penuh kekhawatiran jangan-jangan dia menolak.

“Tapi nanti kemaleman lo Dik”, jawabnya.
“Aah, baru jam tujuh. Mau ya Buu”, aku sedikit memaksa.
“Yaa gimana yaa… ya deh terserah Dik Iwan. Tapi nggak malam-malam lho.” Bu Ihksan setuju. Batinku bersorak.

Kami berehenti di warung bakmi yg terkenal. Sambil makan kami terus mengobrol. Jeratku semakin aku persempit. “Eeh, aku benar-benar tolong dicarikan istri yg kayak Bu Ihksan dong Bu. benar nih. Soalnya begini bu, tapii eeh nanti Bu Ihksan marah sama saya. Nggak usaah aku katakan saja deh”, kubuat Bu Ihksan penasaran.

“Emangnya kenapa siih.” Bu Ihksan memandangku penuh tanda tanya.
“Tapi janji nggak marah lho.” kataku memancing. Dia mengangguk kecil. “Anu bu… tapi janji tdk marah lho yaa.”
“Bu Ihksan terus terang aku terobsesi punya istri seperti Bu Ihksan.

Aku benar-benar bingung dan seperti orang gila kalau memikirkan Bu Ihksan. Aku menyadari ini nggak betul. Bu Ihksan kan istri tetanggaku yg harus aku hormati. Aduuh, maaf, maaf sekali bu. aku sudah kurang ajar sekali”, kataku menghiba. Bu Ihksan melongo, memandangiku. sendoknya tdk terasa jatuh di piring.

Bunyinya mengagetkan dia, dia tersipu-sipu, tdk berani memandangiku lagi.

Sampai selesai kami jadi berdiam-diaman. Kami berangkat pulang. Dalam mobil aku berpikir, ini sudah telanjur basah. Katanya laki-laki harus nekad untuk menaklukkan wanita. Nekad kupegang tangannya dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku memegang setir.


Di luar dugaanku, Bu Ihksan balas meremas tanganku. Batinku bersorak. Aku tersenyum penuh kemenangan. Tdk ada kata-kata, batin kami, perasaan kami telah bertaut. Pikiranku melambung, melayg-layg. Mendadak ada sepeda motor menyalib mobilku. Aku kaget.

“Awaas! hati-hati!” Bu Ihksan menjerit kaget.
“Aduh nyalib kok nekad amat siih”, gerutuku.
“Makanya kalau nyetir jangan macam-macam”, kata Bu Ihksan.

Kami tertawa. Kami tdk membisu lagi, kami ngomong, ngomong apa saja. Kebekuan cair sudah. Sampai di rumah aku hanya sampai pintu masuk, aku lalu pamit pulang. Di rumah aku mencoba untuk tidur.

Tdk bisa. Nonton siaran TV, tdk nyaman juga. Aku terus membaygkan Bu Ihksan yg sekarang sendirian, hanya ditemani pembantunya yg tua di kamar belakang. Ada dorongan sangat kuat untuk mendatangi rumah Bu Ihksan. Berani nggaak, berani nggak.

Mengapa nggak berani. Entah setan mana yg mendorongku, tahu-tahu aku sudah keluar rumah. Aku mendatangi kamar Bu Ihksan. Dengan berdebar-debar, aku ketok pelan-pelan kaca nakonya, “Buu Ihksan, aku Iwan”, kataku lirih.

Terdengar gemerisik tempat tidur, lalu sepi. Mungkin Bu Ihksan bangun dan takut. Bisa juga mengira aku maling. “Aku Iwan”, kataku lirih. Terdengar gemerisik. Kain korden terbuka sedikit. Nako terbuka sedikit.

“Lewat belakang!” kata Bu Ihksan.

Aku menuju ke belakang ke pintu dapur. Pintu terbuka, aku masuk, pintu tertutup kembali. Aku nggak tahan lagi, Bu Ihksan aku peluk erat-erat, kuciumi pipinya, hidungnya, bibirnya dengan lembut dan mesra, penuh kerinduan. Bu Ihksan membalas memelukku, wajahnya disusupkan ke dadaku.

“Aku nggak bisa tidur”, bisikku.
“Aku juga”, katanya sambil memelukku erat-erat.

Dia melepaskan pelukannya. Aku dibimbingnya masuk ke kamar tidurnya. Kami berpelukan lagi, berciuman lagi dengan lebih bernafsu.

“Buu, aku kangen bangeeet. Aku kangen”, bisikku sambil terus menciumi dan membelai punggungnya.

Nafsu kami semakin menggelora. Aku ditariknya ke tempat tidur.

Bu Ihksan membaringkan dirinya. Tanganku menyusup ke buah dadanya yg besar dan empuk, aduuh nikmat sekali, kuelus buah dadanya dengan lembut, kuremas pelan-pelan. Bu Ihksan menyingkapkan dasternya ke atas, dia tdk memakai BH. Aduh buah dadanya kelihatan putih dan menggung.

Aku nggak tahan lagi, kuciumi, kukulum pentilnya, kubenamkan wajahku di kedua buah dadanya, sampai aku nggak bisa bernapas. Sementara tanganku merogoh kemaluannya yg berbulu tebal. Celana dalamnya kupelorotkan, dan Bu Ihksan meneruskan ke bawah sampai terlepas dari kakinya.

Dengan sigap aku melepaskan sarung dan celana dalamku. K0ntolku langsung tegang tegak menantang. Bu Ihksan segera menggenggamnya dan dikocok-kocok pelan dari ujung k0ntolku ke pangkal pahaku. Aduuh, rasanya geli dan nikmat sekali. Aku sudah nggak sabar lagi. Aku naiki tubuh Bu Ihksan, bertelekan pada sikut dan dengkulku.

Kaki Bu Ihksan dikangkangkannya lebar-lebar, k0ntolku dibimbingnya masuk ke liang memeknya yg sudah basah. Digesek-gesekannya di bibir kemaluannya, makin lama semakin basah, kepala k0ntolku masuk, semakin dalam, semakin… dan akhirnya blees, masuk semuanya ke dalam kemaluan Bu Ihksan. Aku turun-naik pelan-pelan dengan teratur. Aduuh, nikmat sekali. K0ntolku dijepit kemaluan Bu Ihksan yg sempit dan licin. Makin cepat kucoblos, keluar-masuk, turun-naik dengan penuh nafsu.

“Aduuh, Dik Iwan, Dik Iwani… enaak sekali, yg cepaat.. teruus”, bisik Bu Ihksan sambil mendesis-desis.

Kupercepat lagi. Suaranya memek Bu Ihksan kecepak-kecepok, menambah semangatku.

“Dik Iwanii aku mau muncaak… muncaak, teruus… teruus”, Aku juga sudah mau keluar.

Aku percepat, dan k0ntolku merasa akan keluar. Kubenamkan dalam-dalam ke dalam memek Bu Ihksan sampai amblaas. Pangkal k0ntolku berdenyut-denyut, spermaku muncrat-muncrat di dalam memek Bu Ihksan. Kami berangkulan kuat-kuat, napas kami berhenti.

Saking nikmatnya dalam beberapa detik nyawaku melayg entah kemana. Selesailah sudah. Kerinduanku tercurah sudah, aku merasa lemas sekali tetapi puas sekali. Kucabut k0ntolku, dan berbaring di sisinya. Kami berpelukan, mengatur napas kami. Tiada kata-kata yg terucapkan, ciuman dan belaian kami yg berbicara.

“Dik Iwan, aku curiga, salah satu dari kami mandul. Kalau aku subur, aku harap aku bisa hamil dari spermamu. Nanti kalau jadi aku kasih tahu. Yg tahu bapaknya anakku kan hanya aku sendiri kan. Dengan siapa aku membuat anak”, katanya sambil mencubitku.

Malam itu pertama kali aku menyetubuhi Bu Ihksan tetanggaku. Beberapa kali kami berhubungan sampai aku kimpoi dengan wanita lain. Bu Ihksan walaupun cemburu tapi dapat memakluminya. Keluarga Pak Ihksan sampai saat ini hanya mempunyai satu anak perempuan yg cantik.

Apabila di depankan, Bu Ihksan sering menciumi anak itu, sementara matanya melirikku dan tersenyum-senyum manis. Tetanggaku pada meledek Bu Ihksan, mungkin waktu hamil Bu Ihksan benci sekali sama aku. Karena anaknya yg cantik itu mempunyai mata, pipi, hidung, dan bibir yg persis seperti mata, pipi, hidung, dan bibirku.


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia