SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

SINICAPSA.COM

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Sabtu, 29 Desember 2018

Sambil Membaringkan Tubuhnya dan Mengangkangkan Kedua Kaki Vivi Hingga Terlihat Jelas Lubang meki Sempit Memerah - AsliCeritaHot.

Sambil Membaringkan Tubuhnya dan Mengangkangkan Kedua Kaki Vivi Hingga Terlihat Jelas Lubang meki Sempit Memerah - AsliCeritaHot.


Sebelumnya aku memohon maaf karena didalam cerita ini nama dan kota adalah samaran, karena sekarang aku adalah seorang enterteiner yang pasti anda kenal.

Aku adalah seorang Pria dan panggil saja aku Exel (ins). sewaktu SMA aku sangat nakal dan gila akan adventure. dan Inilah ceritaku yang nyata…


dikota itu aku sangat terkenal karena aku memimpin sebuah kelompok pecinta misteri alam yang diakui, sehingga tak sedikit orang yang memujaku.

aku memiliki seorang kekasih bernama Vivi (ins), tentunya sex bukanlah hal tabu untuk kami berdua dan dia selalu ikut kemanapun aku pergi termasuk ketoilet karena aku tinggal sendiri dirumah orang tuaku sedangkan dia adalah seorang wanita mandiri yang saat itu telah berusia 23tahun dan memiliki karir yg bagus.

Vivi juga seorang gadis pemanjat tebing yang tangguh, sehingga pada akhirnya dia menjadi pacarku. dia memiliki tubuh yang sangat indah dan terlihat sangat feminim, sebenarnya dia lebih pantas menjadi model atau artis. Vivi memiliki seorang adik angkat bernama Lola (ins), Lola adalah seorang anak broken home yang lugu, Vivi mengasuhnya sejak berumur 14tahun sampai aku mengenalnya saat dia telah berumur 17 tahun.

hingga pada suatu hari aku harus pergi kesalah satu hutan yang paling berbahaya disebuah kota dikepulauan itu, Vivi tak dapat ikut bersamaku karena dia harus keluar negri jadi dia menyuruh Lola untuk pergi denganku dan teman2ku yang lain. sebelumnya Lola juga sering ikut bersama kami dan dia termasuk gadis yang tangguh untuk medan adventure.

kamipun pergi, Lola yang menganggapku seperti kakaknya juga tak merasa risih ataupun takut sama sekali, padahal dia perempuan satu2nya saat itu karena misi ini sedikit berbahaya aku tak mengajak anggota lain dan hanya membawa 4 temanku yang benar-benar hebat dalam adventure.

singkat cerita, terjadi sesuatu hal yang membuatku luka parah dan nyaris mati.

Lolalah yang menjagaku didalam tenda berdua sedangkan temanku yang lain sedang berpencar untuk mencari apa yang ingin kami temukan disitu.

sekitar jam 23… aku terbangun dan aku merasa jauh lebih baik, aku melihat Lola terbaring disampingku dengan switer ketat sambil kedinginan.

“anak ini tampak lugu sekali”fikirku, awalnya tak ada niatku untuk melakukan apa-apa, aku hanya merapat dan berusaha menghangatkannya sebagai tanda terima kasihku.

saat kulihat dia tidur pulas aku berfikir sangat kotor

“gila,ni anak belum pernah ciuman ataupun ML padahal tubuhnya sangat bagus apalagi bibirnya” aku tak mampu menahan nafsuku yang menggebu dikala malam yang dingin ini, aku perlahan mendekati wajahnya dan melumat bibirnya dengan lembut.

Ia terbangun dan membuatku sangat terkejut,

“kakak?” tegurnya.

“maaf La, kakak ga bermaksud gitu” jawabku gugup, tiba-tiba dia tersenyum dan berkata
“jujur selama ini, aku menunggu kakak yang menciumku untuk pertama kalinya”. aku sangat terkejut, anak selugu dia bisa berfikir untuk merebut pacar orang yang paling melindunginya.

namun aku makin tak perduli dan aku langsung menciumnya lagi. cukup lama aku melumat bibirnya dan berusaha memainkan lidahnya, dia tampak gugup dan sangat pasif hal ini membuat aku kesal karena aku terpaksa untuk mengajarinya.

aku melumat bibirnya tanpa lepas dan aku mulai meraba payu daranya yang tidak begitu besar, awalnya ia mencoba menahan tanganku namun akhirnya ia pasrah. kini aku bekerja cukup keras, melumat bibir dan memainkan dada seorang gadis amatir sangatlah melelahkan. akhirnyapun aku mencoba melepas switernya dan dia menurut, namun bibirku berusaha untuk tetap dekat dengan bibirnya karena aku takut dia tiba-tiba sadar dan menghentikan permainan yang lebih lanjut tentunya hal ini bisa membuatku gila!

kini ia hanya menggunakan kaos tipis tanpa bra didadanya,putingnya tampak mengeras dan aku merabanya dari dalam baju sambil terus melumat bibirnya.

kini aku menarik celana panjangnya yang tebal, dia berhenti dan membuatku terkejut.

“kakak yakin akan melakukan ini?”tegurnya,
“pertanyaan itu sebaiknya untukmu”jawabku, karena aku tak ingin dilihat sebagai PK(penjahat kelamin). “terserah kakak” jawabnya.

aku tak melepas kesempatan ini, aku langsung melucuti kaos dan celananya hingga ia hanya menggunakan underware pink saja,aku lbih suka permainan yg seperti ini. pelan tapi pasti!

kami berciuman hebat dan tangannyapun mulai beraksi,

“wow, anak ini cepat mengerti rupanya”pikirku.

tangannyapun mulai menghelus tongkolku dari luar celana, aku berhenti mengerjai bibirnya dan aku berlanjut pada putingnya yang orisinil itu. dia mengerang kuat saat aku mengisap putingnya dan tanganku yang satu meraba puting yang sebelah. aku menjilati sambil sesekali menggigitnya lembut sehingga ia benar-benar menikmati permainan pertamanya ini.

tangannya terus mengelus tongkolku yang mulai mengeras, namun aku tak perduli aku harus tetap fokus pada tubuhnya yang tak boleh aku sia-siakan.

disaat mulutku tetap berada pada putingnya tanganku yang satu mulai menjamah lubang kenikmatannya yang telah becek, kini ia menggerang lebih kuat saat aku mulai meraba meki indahnya dari dalam underwarenya. ia menghentikan helusannya ditongkolku, namun hal ini malah membuatku jadi bersemangat untuk menyetubuhinya.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

perlahan aku menjilati putingnya dan turun hingga keperutnya, aku melihat wajahnya yang sangat menikmati.

“tunggu sebentar sayang,ini baru permulaan”pikirku.

aku turunkan underwarenya perlahan, dan langsung menghisap mekinya yang telah basah. wajahku terasa anyir namun aku menukmatinya, aku jilat terus sambil tangan kananku meraba susunya yang sudah keras sejak tadi tampaknya ia tak sabar untuk merasakan permainan yg sesungguhnya.

mulutku terus aktif dengan mekinya dan aku mencoba membuka celanaku yg dari tadi seudah tak terkancing,kini aku hanya menggunakan underware dan kaos. aku menghelus pahanya yang mulus dan menjilatinya sebentar lalu kembali kemeki yang basah, dia tampak tak kuat dan menarik kepalaku dan menciumi bibirku.

“kak jangan main-main lagi, masukin aja”katanya sambil melumat bibirku, akupun melepas bajuku sehingga hanya underware yg tersisa.

aku berdiri dengan tenang untuk sesaat dan melihatinya dengan santai dari ujung kaki hingga kepalanya, aku merasa tak percaya bahwa aku akan mengent*t orang yg paling disayangi oleh pacarku sendiri.

tapi kemulusan tubuhnya membuatku menepis rasa bersalah itu, tampak jelas sekali saat aku berdiri, kakinya yang indah tanpa cacat, mekinya yg dihiasi dengan bulu-bulu tipis yang basah saat itu, susunya yang telah mengacung, dan bibirnya yang merekah indah, dia tersenyum dan berkata

“tunggu apalagi sayang”.

aku tersenyum seperti setan, aku lepaskan celanda dalamku yang menutupi tongkolku yang telah menanti sentuhan lembut tubuh Lola.

dia tersipu malu melihatku dan aku perlahan duduk kembali,perlahan aku melihat tubuhku yang terluka karena accident tadi sore membuatku sedikit canggung untuk bermain hebat karena aku takut kalau jahitannya akan terbuka lagi, Lola mencoba meyakinkanku bahwa lukaku akan baik-baik saja.

dia menghelus lembut luka-lukaku yang dibaluti dengan perban dan menciuminya sedangkan tangannya mulai mengelus tongkolku.

“ini yang namanya penis ya kak?”tanyanya,
“ini rudal meki La”jawabku tenang, dia tertawa namun tetap bernafsu.

dia semakin kencang memainkan tongkolku, dalam posisi duduk seperti ini aku merasa sangat tak nyaman dengan kocokannya ditambah lagi luka-lukaku mulai terasa perih karena keringat.

aku membaringkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya hingga terlihat jelas lubang meki yang sempit nan menggairahkan itu.

“jangan dilihat kak, aku malu”tegurnya, aku langsung menjilati mekinya dan memainkan klitorisnya dengan lidahku.

dia kembali mengerang keras dan kini ia tampak akan orgasme untuk pertama kalinya,

” AH OHHH KAK, AH AKU MAU…”desahnya.

aku semaikn gila dan kini aku mulai menggunakan jariku untuk sedikit meregangkan lubangnya, dia menggejolak hebat dan terus mendesah ga karuan… tiba-tiba BLESHH,,,BLESH dia orgasme hebat dan mebasahi tanganku

“AAAH OOOH, ENAK KAKAK SAYANG,,, TERUSIN JANGAN BERHENTI”…

pada saat seperti ini adalah saat yang bagus untukku mulai kepermainan yang sebenarnya, aku menjilati putinganya dan mulai mengarahkan tongkolku yang gagah kearah lubang senggamanya yang becek, aku menggesekan tongkolku kepermukaan mekinya dan iapun semakin mendesah

“masukin kak, robek perawan aku”. kini perlahan aku masukan kepala tongkolku yang cuku besar kelubang mekinya, ia merintih sakit sambil nikmat, meskipun cukup sulit aku tetap berusaha memasukan tongkolku,mungkin ukuran tongkolku dan lubang senggamanya jauh berbeda sehingga membuat dia semakin kesakitan.

kinni aku mencoba lebih keras dan memintanya untuk menahan rasa sakitnya, BLESSSHHH… tongkolku berhasil masuk walaupun hanya kepalanya tapi ini membuat mekinya mengeluarkan darah cukup banyak namun hal ini tak membuatku khawatir karena aku sering melakukan ini sebelumnya dengan perawan-perawan lain. dia merintih kuat, namun aku langung melumat bibirnya agar ia tak begitu merasakan sakitnya. perlahan aku maju mundurkan posisi tongkolku yang perlahan masuk kedalam mekinya.

desahan dan rintihan sakitnyapun kini menjadi satu, setidaknya situasi lebih terkendali. kini aku lebih bersemangat untuk fokus pada gerak tongkolku dan mekinya, meskipun ia merasa sakit ia tetap berusaha menikmati permainan.

aku terus menggenjot mekinya yang telah becek oleh cairan ovum dan darah perawannya.

“AAAHM OH, TERUS KAK, ENAK, UH UH, MASUKIN LABIH DALEM KAK…”

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

tampak ia sudah mulai tenang, aku semakin semangat untuk menggenjot pepeknya lebih dalam. aku merasa tongkolku dijepit dengan keras, mungkin karena pepek ini baru sekali menerima tongkol mengebornya tak bera[a lamapun ia kembali orgasme namun aku tak perduli dan tetap menggenjotnya.

beberapa menit berlangsung dengan gaya standart, lalu aku memintanya untuk dogistyle. aku terpaksa harus sedikit mengarahkannya karena ia awam dengan hal ini, posisi dogi ini sangat sempurna untuk benar-benar menjebolkan pertahanan memiawnya sehingga kini aku tak tanggung-tanggung untuk menggenjotnya.

dia merintih kesakitan n memintaku untuk lebih perlahan. aku menurut namun tetap menggenjotnya dengan lebih tenang,

”ahhhhh ohhhhh, aku mau keluar lagi kak…”katanya,
”sabar sayang, barengan aja”tegasku.

akupun mulai tak kuat menahan permainan ini, kugenjot lebih cepat mekinya sehinga dia mendesah lebih kuat dan BBLESH BLESSH… dia orgasme untuk ketiga kalinya dan aku semakin kencang menggenjotnya dan akhirnya CROOOT…crooot…crooot… berkali kali aku menembakkan pejuku diliang senggamanya, sengaja kutak mengeluarkan diluar karena ini akan mengurangi kenikmatan permainan pertamanya.

aku mendesah nikmat pada akhir permainan,akupun langsung memeluknya dan menciumi tubuhnya… kubiarkan tongkolku meredam dengan sendirinya didalam memiawnya yang basah. kami berpelukan erat sambil berciuman, lalu ia berkata

“aku takut hamil kak”,
“tenang aja banyak solusi koq”jawabku dengan tenang sambil mendorong majukan tongkolku yang sudah melemah didalam memiawnya.

dia tersenyum tenang, kulihat waktu sudah pukul 01… tak terasa permainan begitu melelahkan, aku mencabut konttolku perlahan dan berbaring disisinya. Ia mempertanyakan tentang Vivi padaku namun aku hanya diam, diapun akhirnya diam sambil mengelus tongkolku yang becek karena pejunya.

lukaku kini terasa semakin perih, namun helusan tangannya yang lembut membuat tongkolku kembali tegang. kamipun melakukannya sekali lagi dengan gaya yang baru. pukul 2 lewat aku kembali berpakaian sedangkan dia tampak tidur pulas tanpa busana dan hanya kututupi dengan selimut tebal.

aku keluar dari tenda dan aku sangat terkejut ternyata dua temanku sudah duduk sekitar 7 meter dari tendaku, mereka diam sambil merokok. mata mereka menunjukan kekecewaan besar padaku.

aku mendekati mereka dan membakar sebuah rokok, kami hanya bertatapan tanpa berbicara sepatah katapun.

aku menyadari bahwa mereka kecewa bukan karena aku ngent*t dihutan ini karena aku memang sering melakukannya pada Vivi dan cewe sebelum Vivi itu sebabnya aku dianggap paling gila, tapi mereka kecewa karena aku dan Lola telah menghianati Vivi. mereka sangat mengagungkan Lola, dan bangga Lola ada dalam timku karena kejadian ini mungkin semua akan berubah.

3hari kemudian kami kembali, meskipun telah menemukan apa yang kami cari tapi kami merasa kalah karena salah 1 temanku meninggal dihutan itu.

aku dihantui rasa bersalah yang tiada tara, aku rasa kesalahan yang aku buat itulah yang membuat aku harus kehilangan salah satu temanku yang terhebat.

Timku mulai kacau, meskipun Vivi tak tahu apa yang terjadi antara aku dan Lola dan teman2kupun bungkam.

gilanya aku tetap melakukan hubungan itu dengan Lola, beberapa kali kami check in dan ngent*t karena terlalu beresiko untuk melakukannya dirumahku.

teman-temanku pada akhirnya memaafkanku dengan syarat aku menghentikan perbuatan gilaku kepada Lola dan Vivi.

akupun menjauhi Lola dengan perlahan namun hal ini malah membuat Lola menceritakan kejadian sebenarnya pada Vivi sepulang Vivi dari rumahku yang baru saja selaesai ngent*t denganku.

Vivi yang amat terpukul akan cerita itu membuatnya bingung siapa yg harus disalahkan, orang yg sangat dia sayangi atau pria yg paling ia cintai.

kegoisanku mengambil keputusan untuk pergi dari kota itu dan meninggalkan mereka, aku menyerahkan kepemimpinanku pada temanku yang paling aku percaya.

aku pergi meninggalkan mereka hingga hari ini, terakhir aku dengar Vivi membuka usaha tekstil yang maju pesat dan belum menikah sedangkan Lola pergi meninggalkan kota itu juga dan terkahir aku dengar Lola telah meninggal karena kecelakaan.

Kesalahan ini membuatku tak bisa memejamkan mataku dengan tenang disetiap malam2ku. aku berharap dimanapun mereka berada, aku selalu memohon maaf atas semua dosaku.

akan ada satu ceritaku lagi dilain kesempatan yang akan kubeberkan pada kalian,

tujuanku hanya 1 jangan lakukan kesalahan yang tak kau mengerti karena kau hanya akan menyesali kesalahan itu.




ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Minggu, 09 Desember 2018

Sri membiarkan batangku Yang Terbenam Dalam Liang Kenikmatannya sekitar Beberapa Menit - AsliCeritaDewasa.

Sri membiarkan batangku Yang Terbenam Dalam Liang Kenikmatannya sekitar Beberapa Menit - AsliCeritaDewasa.

Sri membiarkan batangku Yang Terbenam Dalam Liang Kenikmatannya sekitar Beberapa Menit


Jadi sekalipun telah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, aku tetap saja tidak berani membina rumah tangga, sebab aku benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila aku memilikinya kelak, dan kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan rumahku besar.




Namun aku tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini. Aku tidak ingin membanding-bandingkan diriku pada Dr. Susilo yang ahli bedah, atau Dr. Hartoyo yang spesialis kandungan, sekalipun mereka dulu waktu masih sama-sama kuliah di fakultas kedokteran sering aku bantu dalam menghadapi ujian. Mereka adalah bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran nama, juga kekayaan yang tampak dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dll.


Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan baik. Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.


Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya.


Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang, hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.


Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.


“Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.


“Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.



Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Sri.



Ternyata Sri adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Sri tetap menjanda. Sri sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.


Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat Sri mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri.


Tampak rambut Sri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Sri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Sri tetap lelap dalam tidurnya.


ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia


Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku.


Waktu itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara selangkanganku.


Aku mencoba meraba buah dada Sri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Sri terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Sri tetap tertidur.


Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Sri yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Sri yang montok itu. Terasa Sri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit.


Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Sri yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.


Setalah aku yakin Sri tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Sri sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.


Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Sri agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu.


Sri membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Sri mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.


Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Sri melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.


Mata Sri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.


Kutarik kepala Sri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Sri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sri.


ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Sri, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Sri mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.


Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Sri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. 


Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.



Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Sri. Terasa agak seret majunya, karena Sri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Sri.


Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Sri.


Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Sri sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis. Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Sri yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang makin membasah.


Tidak terasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Sri, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat.


Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Sri, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Sri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu.



Terasa badan Sri melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Sri yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya,
“Sri, terima kasih, terima kasih..”







ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia


ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia