IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

Minggu, 16 April 2017

Waktu Indah Ketika Sang Istri Juga Bisa Merasakan Orgasme Dari Mertua - AsliCeritaDewasa

Waktu Indah Ketika Sang Istri Juga Bisa Merasakan Orgasme Dari Mertua - AsliCeritaDewasa



Pelukan itu berubah menjadi sebuah ciuman, dan kali ini mereka berdua membiarkan perasaan mereka menunjukkannya, lidah mereka saling melilit dan memukul-mukul satu sama lain. Emma merasa tali jubahnya mengendur, dan Jack segera merasakan hal yang sama.


“Oh Jack…kita tidak boleh” dia menjauh dari kekasihnya sebentar, tidak mampu untuk hentikan dirinya dari pemandangan jubahnya yang terbuka cukup lebar untuk melihat ujung penisnya yang tak terukur membesar diantara pahanya yang kuat.

“Ohh Emma … aku tahu…. tapi kita harus” dia menarik nafas panjang, memandang pada perutnya untuk melihat kewanitaannya yang sempurna, telah merekah dan mengeluarkan cairannya. Detak jantung Emma bahkan jadi lebih cepat saat dia lihat tonjolannya menghentak lebih tinggi ke udara saat kekasihnya memandang bagian paling intimnya.

“Oh Jack sayang…” desahnya pelan saat kekasihnya memeluknya, jubahnya tersingkap dan dia terpana akan tonjolannya yang sangat besar di bagian bawahnya. Itu sepertinya memuat dua prem ranum yang membengkak dengan benihnya yang berlimpah. Dia tidak bisa hentikan dirinya sekarang… dia membayangkan dirinya berenang di dalamnya.

“Emma cintaku…betapa lamanya aku menginginkanmu…” katanya saat ia menggapai paha Emma. “Oh Jack… seandainya aku tahu… setiap kali Paul bercinta denganku aku membayangkan itu adalah kamu yang di dalamku… papa termanis… apakah aku terlalu jahat untuk katakan hal seperti itu?” “Tidak kekasihku…” jawabnya, mencium lehernya dan turun pada dadanya, dan membuka jubahnya lebih lebar lagi untuk agar tangannya dapat memegang payudaranya.

Mereka berdua ingin memanfaatkan momen itu… “Apakah kamu ingin aku di sana sekarang?” “Oh Jack… ya… papa” erangnya kemudian mengangkat jubahnya dan tangannya meraih penisnya. “Aku sangat menginginkannya” “Oh Emma…. kekasihku, apakah ini yang kamu ingin?” dia mengerang, memegang jarinya di sekitar batang berdenyutnya yang sangat besar. “Oh ya papa… penismu… aku ingin penis papa di dalamku”


“Sayangku yang manis…apa kamu menginginkannya di sini?” kekasihnya melenguh, menjalankan jemarinya yang pintar sepanjang celah itu, menggodanya, membuat matanya memejam dengan nikmat. Emma hampir merintih ketika dia menatap mata kekasihnya. “Mmmm penis papa di dalam vaginaku”

“Ahhh anak manisku tercinta” Emma menjilat jarinya dan menggosoknya secara lembut di atas ujung kejantanannya yang terbakar, membuat kekasihnya merasa ngeri dengan kegembiraan. “Kamu ingin jadi nakal kan pa…kamu ingin orgasme di dalamku” Emma menggoda, meninggalkan pembesaran tonjolan yang bagus, dan mengalihkan perhatiannya kepada buah zakarnya yang membengkak. Sekarang adalah giliran kekasihnya untuk menutup matanya dengan gairah yang mengagumkan.

“Kamu ingin meletakkan spermamu di dalam istri putramu… kamu ingin melakukan itu di dalam vagina gadis kecilmu” Dia hampir menembakkannya bahkan waktu Emma menggodanya, tetapi entah bagaimana menahan ombak klimaksnya, dan mengembalikannya pada Emma, keduanya sekarang saling memegang pinggang satu sama lainnya.

“Dan kamu ingin benih papa di dalam kandunganmu kan… dalam kandunganmu yang dahaga… membuat seorang bayi kecil di dalam kandungan suburmu” dia tidak bisa semakin dekat kepada tanda untuknya… Emma telah memimpikan kekasihnya memberinya seorang anak, Emma gemetar dan menggigit bibirnya saat jari tangan kekasihnya diselipkan di dalam saluran basahnya.

IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

“Papa… oh ya… ya… tolong… aku sangat menginginkannya…” Paul belum pernah punya keinginan membicarakan tentang hal itu… Emma tidak benar-benar mengetahui apakah dia ingin seorang anak, sekalipun begitu pemikiran itu menjadi sebuah gairah yang luar biasa. Bibirnya menemukannya lagi, dan tenggelam dalam gairahnya, lidah mereka melilit lagi dengan bebas tanpa kendali yang sedemikian manis.

Emma membiarkan jubahnya terbuka seluruhnya sekarang, menekankan payudaranya secara lembut melawan dada berototnya, perasaan geli membuat cairannya lebih berlimpah. Jantungnya terisi dengan kenikmatan dan antisipasi, pada pikiran bahwa dia menginginkan dirinya…bahwa seluruh gairah Emma akan terpenuhi dengan segera. “Oh gadis manisku yang jahat ” lenguhnya saat bibir Emma menggodanya.

“Aku akan pergi sebentar” dia tersenyum dengan mengundang saat dia menoleh ke belakang dari pintu. “Jangan pergi” Emma melangkah ke lantai atas, jubahnya berkibar di sekitarnya lagi saat dia memandangnya. Emma tidak perlu merasa cemas, suaminya sedang berada jauh di sana dengan segala egoisme kesibukannya, dan Emma mengenal bagaimana kebiasaanya.

Jantung Emma dilanda kegembiraan lebih ketika dia melepaskan jubahnya dan berjalan menuju dia… pada papa mertuanya… telanjang dan siap untuk menyerahkan dirinya seluruhnya kepada kekasihnya. Ketika dia mendengar langkah kaki Emma pada tangga, dia lalu keluar dari jubahnya dan sekarang berlutut di atas permadani di depan perapian, menghadapinya ketika dia masuk, ereksinya semakin besar dalam posisi demikian.

Emma berlutut di depannya, tangannya memegang obyek hasratnya, yang berdenyut sekilas, lembut dan demikian panas dalam sentuhannya. Matanya terpejam dalam kenikmatan murni saat Emma berlutut dan mencium ujung merah delima itu, matanya terbuka meresponnya, dan mengirim beberapa tetesan cairan lezat kepada lidah penggemarnya. Kekasihnya mengelus payudaranya dan menggoda puting susunya yang gemuk itu.

“Aku sudah siap pa… malam ini seutuhnya milikmu” “Emma sayang, kamu indah sekali…” kekasihnya memujinya dan dia tersenyum dengan bangga. “Oh Papa… kumohon. Aku sangat menginginkannya … aku ingin benihmu di dalamku” “Sepanjang malam cintaku…” kekasihnya tersenyum, rebah bertumpu pada sikunya lalu menyelipkan tangannya diantara paha Emma.


“Kita berbagi tiap momen” Emma rebahan pada punggungnya, melebarkan lututnya membiarkan jari kekasihnya berada di dalam rendaman vulvanya. “Ohh mmm papa sayang… ” Emma melenguh saat jari kekasihnya merangsang tunas kesenangannya tanpa ampun. “Mmm betapa aku sangat memuja perempuan kecilku… ” kekasihnya menggodanya ketika wajahnya menggeliat di puncak kesenangan. “Ohh papa… rasakan bagaimana basahnya aku untukmu”

“Apa anakku yang manis sudah basah untuk penis papa? Mmmm penis papa di dalam vagina panas gadis kecilnya…. penis besar papa di dalam vagina gadisnya yang panas, vagina basah…” kata-katanya diiringi dengan tindakan saat dia bergerak diantara pahanya, tongkatnya berdenyut dengan bernafsu saat dia mempersiapkan lututnya. “Setubuhi aku pa… masukkan penismu ke dalamku” “Sayang… Emma yang nakal… buka vaginamu untuk penis papa” tangan mereka memandu, kejantanannya membelah masuk kewanitaannya. “Papa… sepenuhnya untukku kan?”

“Ya putriku manis… sperma yang penuh untuk kandunganmu… apa kamu akan membuat papa melakukan itu di dalam tubuhmu?” “Ahh ya papa… aku akan membuatmu memberikan semuanya ke dalam tubuhku… ahh ahh ahh” Emma mulai menggerakkan pinggangnya…takkan menghentikan dirinya saat dia membayangkan itu. Mata mereka saling bertemu dalam sebuah kesenangan yang sempurna, mereka bergerak dengan satu tujuan, yang ditetapkan oleh kata-katanya.

“Papa akan menebarkan semuanya ke dalam kandunganmu yang subur… sperma papa akan membuat bayi di dalam kandunganmu Emma sayang” tangan kekasihnya mengayun pantatnya sekarang saat dia mulai menusuk lebih dalam, matanya menatap kekasihnya ketika dia menarik pantatnya yang berotot, mendorong lebih lanjut ke dalam tubuhnya… memberinya hadiah yang sangat berharga. Penis besarnya menekan dalam dan panjang, buah zakarnya yang berat menampar pantatnya saat dia mendorong ke dalam kandungannya.

Dia tidak bisa menolong, hanya melihatnya, setiap gerakan mereka yang mendatangkan nikmat… membayangkan waktunya akan segera datang… memancar dari kekasihnya… berenang di dalam dirinya… membuatnya mengandung anaknya. Dia menggelinjang saat kekasihnya menyusu pada puting susunya yang diremas keras, tangan besarnya meremas payudaranya bersama-sama saat dia mengocoknya berulang-ulang. Dia berteriak, menaikkan lututnya setinggi yang dia bisa untuk memaksanya lebih dalam ke bagian terdalam vaginanya.

Kekasihnya menghentak lebih cepat, meremas pantatnya untuk membuat sebuah lingkaran yang ketat pada vaginanya… momen yang sempurna mendekat dengan cepat saat dia menatap mata kekasihnya yang juga dipeluk selimut puncak surgawi. Emma memperlambat gerakan kekasihnya, menenangkannya ketika waktunya datang… “Aku ingin menahanmu jauh di dalam tubuhku saat kamu keluar…saat kamu memompa benihmu ke dalam tubuhku”

“Oh sayang…ya manisku…tahan aku saat kukeluarkan spermaku ke dalam kandunganmu” Dia merasa itu membesar di dalam cengkramannya, urat gemuk penisnya siap untuk berejakulasi, dan kemudian menghentak dengan liar, dan dengan masing-masing semburan yang dia rasa pancarannya yang kuat menghantam dinding kewanitaannya, membasahi hamparan ladangnya yang haus kekeringan.

Bibir mereka bertemu dalam lilitan sempurna, tangisan Emma membanjiri kekasihnya kala kekasihnya menyembur dengan deras ke dalamnya. Punggung Emma melengkung, mencengkeram penisnya sangat erat saat ombak kesenangan menggulungnya. Dia ingin menahannya di sana untuk selamanya… Jantung mereka berdegup sangat keras ketika mereka berbaring bersama, terengah-engah, sampai mereka bisa berbicara. “Oh Emma…aku sangat menginginkanmu…”

Dan untuk beberapa hari kedepan, tak ada sepatah katapun yang sanggup melukiskan momen itu…


IndukBola88 - Agen Judi Bola Casino Togel Tangkas Poker Sabung Ayam Terpercaya Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar